Petani Mulai Coba Teknik Hazton
Metode tanam Padi Hazton adalah metode tanam padi
dengan padat tebar. Teknik tanam yang diperkenalkan oleh dua orang asal
Kalimantan Barat yaitu Hazairin dan Anton Kamarudin atau disingkat Hazton.
Menurut Sodikin, perkenalan nya dengan teknik tanam
Hazton diawali saat dirinya mengikuti pelatihan teknik tanam padi oleh Dinas
Pertanian Kabupaten Pringsewu. "Saya kira Hazton itu varietas padi baru.
Ternyata varietas padi biasa, hanya cara tanamnya yang berbeda," ujar dia.
Sodikin menjelaskan, Metode Hazton lebih menekankan
pada teknik tanam padat tebar. Jika biasanya pateni hanya menanam 3-4 batang
padi tiap lubang, kini tiap lubangnya diisi dengan 30 batang bibit padi berumur
satu bulan.
"Bedanya hanya di jumlah bibit yang ditanam saja.
Teknik Hazton mengutamakan bibit tua (berumur satu bulan). Kalau kita petani
biasanya bibit umur dua Minggu sudah ditanam," tambahnya.
Baca Juga: Hasil Panen Padi Ambarawa Diprediksi Baik
Selain itu, Sodikin mengatakan, teknik Hazton melarang
bibit padi untuk dipangkas dibagian pucuk daun nya. "Jadi bibit padi yang
biasa nya oleh petani di pangkas dan dibersihkan bagian akarnya, teknik Hazton
tidak. Langsung ditanam tanpa dipangkas dan pembersihan akar," papar dia.
Dengan metode Hazton ini, petani memang harus
mengeluarkan biaya lebih banyak untuk pengadaan bibit bulir padi. Kebutuhan nya
bisa sampai lima kali lipat. Akan tetapi, untuk kebutuhan obat dan pupuk,
kebutuhan nya tidak meningkat.
"Kita cuma nambah biaya buat bibit nya. Karena
jumlah bibit yang ditanam lebih banyak dari biasanya. Tapi katanya, hasil panen
nya juga lebih banyak. Kalau satu hektar biasanya cuma 5-6 ton gabah, dengan
teknik Hazton bisa sampai 10 ton per hektar," ungkap Sodikin.
Lelaki 46 tahun itu mengatakan, teknik tanam padi di
areal sawah nya memang sedang dijadikan percontohan bagi petani setempat.
Program ini sendiri merupakan program penunjang intensifikasi pertanian di
lahan sempit. "Sebulan lagi panen. Kalau hasilnya bagus, banyak yang mau
coba teknik Hazton. Petani di sini jarang nya punya sawah luas," tutup
dia. (nai)