Batik Siger Raih Prestasi Hingga Mancanegara
BANDARLAMPUNG, katalampung.com - Lampung kaya akan potensi kearifan lokal, sama seperti daerah lainnya di Indonesia. Sehingga kelestarian kearifan lokal menjadi perhatian pemerintah didalam perkembangan industri nasional. Sentra-sentra industri kerajinan merupakan salah satunya.
Di dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN)
2015-2035 disebutkan kearifan lokal merupakan kekayaan budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat, serta merupakan perilaku positif manusia dalam
berhubungan dengan alam dan lingkungan sekitarnya yang bersumber dari
nilai-nilai agama, adat istiadat atau budaya setempat, yang terbangun secara
alamiah dalam suatu komunitas masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan
sekitar.
Undang-undang No. 3 tahun 2014 tentang Perindustrian
menyebutkan, Industri yang memiliki berbagai jenis motif, desain produk, teknik
pembuatan, keterampilan, dan/atau bahan baku yang berbasis pada kearifan lokal
menjadi tanggungjawab pemerintah untuk mengembangkan, memanfaatkan dan
mempromosikannya.
Pemerintah Kota Bandarlampung pun tak ingin
ketinggalan. Melalui SK Walikota Bandarlampung No. 421/III.24/HK/2012 tanggal 3
Mei 2012, mengeluarkan 8 komoditas unggulan Kota Bandarlampung. Termasuk
didalamnya adalah Batik Lampung.
Batik Siger, merupakan salah satu usaha yang bergerak
dengan mengembangkan Batik Lampung. Usaha yang didirikan pada tahun 2008 ini
diawali sebagai sebuah lembaga kursus dan pendidikan untuk membatik.
Pada tahun 2010, dengan semakin bertambahnya alumni
kursus dan pendidikan membatik, memaksa mereka untuk membentuk suatu wadah. Sehingga
Batik Siger pada tahun itu mengawali produksi batiknya dan tidak lagi hanya
sebagai lembaga kursus dan pendidikan membatik.
Selain memproduksi batik, usaha mereka berkembang
dengan memproduksi aksesoris dan pernak pernik lainnya. Batik yang diproduksi
adalah batik tulis. Dengan kelebihan, memiliki warna yang alami, tidak mudah
luntur dan harga yang terjangkau.
Sapuan, Marketing Batik Siger, saat ditemui tim
katalampung.com menyatakan, pasar mereka saat ini telah merambah ke
mancanegera.
“Produksi Batik Siger dalam satu minggu menghasilkan 20
potong batik. Penjualannya selain lokal Lampung juga di Jakarta, Jawa dan
beberapa kali mengikuti pameran nasional maupun internasional. Kami mengikuti
pameran internasional di Eropa, Timur Tengah dan Amerika seperti Turki, Mesir
dan pada 2015 di Los Angles,” ujar Sapuan.
Menurutnya, Batik Siger sudah banyak menorehkan
prestasi baik skala nasional maupun internasional. Secara nasional pada acara
asosiasi batik mereka meraih juara 1. Begitu juga pameran di Eropa, Timur
Tengah dan Los Angeles.
“Batik Siger merupakan batik dari Lampung, oleh Lampung
dan untuk Lampung. Saat ini kami sudah memiliki beberapa mitra,” kata Sapuan.
Selama ini tidak ada hambatan yang berarti termasuk
didalamnya dalam memperoleh bahan baku. Hambatan yang terjadi hanya proses
dilapangan seperti terlambatnya pengiriman bahan baku karena diperoleh dari
luar Lampung. Sebab, di Lampung sendiri bahan baku untuk membatik belum ada
yang menjual. Menurut Sapuan, faktor terlambatnya bahan baku berdampak juga pada
lambatnya proses produksi.
Ia berharap kepada Pemerintah Provinsi Lampung agar
melindungi industri lokal, sehingga tidak tergerus oleh produk-produk luar
seperti batik printing. Batik tulis
atau cap menurutnya harus tetap dijaga dan dilindungi agar terus dapat membantu
perekonomian Lampung.(fer)