Parallel Session ISEI: Reformula Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH-Migas) Menuju Transformasi Ekonomi Indonesia
“Paper saya ini menawarkan konsep, bagaimana formula
DBH SDA (khususnya migas) menggunakan formula ilmiah, yang hasil akhirnya baik
bagi daerah penghasil dan bukan penghasil migas saja, tapi juga baik bagi
bangsa dan negara,” ujar Dr. Aji Sofyan Effendi.
Berdasarkan paper
yang ditulisnya, tujuan utama penelitian ini adalah untuk menciptakan formula
baru untuk bagi hasil minyak dan gas Pemerintah Indonesia, yang tidak pernah
ada sebelumnya. Sejauh ini pemerintah memberikan dana dari APBN kepada
pemerintah daerah yang merupakan penghasil minyak dan gas bumi yang berbasis
pada UU No. 33 tahun 2004.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan
ekplarotori dengan metode pembuatan formulasi, kemudian menentukan indikator
beserta presentase bobot masing-masing indikator, menentukan alokasi dasar dan
alokasi biaya fiskal dan anggaran belanja pemerintah pusat (APBN) dalam
menerapkan formula dengan tiga skenario.
“Perdebatan keadilan presentase yang nisbi, harus sudah
dihentikan karena menjadi tidak produktif, paper ini sebagai kritik atas
Pemerintah Pusat sekaligus kritik terhadap Pemerintah Daerah,” tegas Aji
Sofyan.
Dari hasil penelitiannya, Aji Sofyan Efendi dan M.
Ikbal membuat formula DBHSDA. Menurutnya, dengan formula baru tersebut, harus
diarahkan dalam bentuk block grant/ specifik grant yang lebih berorintasi pada
peningkatan kehidupan sosial dan ekonomi produktif, bukan dipergunakan untuk
biaya rutin pemerintah daerah sebagai bagian dari APBD.
Transformasi ekonomi merupakan jawaban untuk menerobos
jenjang kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Indonesia yang lebih tinggi,
khususnya daerah penghasil/ pengolah migas yang sampai sekarang ini masih
rendah dilihat dari indikator kesejahteraan rakyat, dengan cara reorientasi
dari industri hulu menjadi industri hilir (downstream).
Dilaporkan
Oleh: Feri Hardani
Editor:
Guntur Subing