Jelang Pilgub 2018, Bupati Chusnunia Beri Sinyal Maju Dalam Kontestasi, Ini Kata Pengamat Politik Unila

BANDARLAMPUNG, katalampung.com – Terkait dengan pamitnya Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim atau yang akrab dipanggil Nunik untuk turut serta dalam kontestasi Pilgub Lampung 2018, Pengamat Politik dari Universitas Lampung, Robi Cahyadi menilai mekanisme partai politik juga masih melihat hasil survey dari internal mereka.

Jelang Pilgub 2018, Bupati Chusnunia Beri Sinyal Maju Dalam Kontestasi, Ini Kata Pengamat Politik Unila
Pengamat Politik Universitas Lampung, Robi Cahyadi

Menurut Robi, Partai Politik juga memiliki pertimbangan untuk menentukan pilihan dengan melakukan survey  internal atau menyewa lembaga survey nasional.

“Selain survey, penetapan pasangan calon juga didukung oleh faktor lain, seperti koalisi parpol, biaya yang akan dikeluarkan atau kalkulasi politik menuju Pileg/ Pilpres 2019,” ujar Robi Cahyadi, melalui pesan elektroniknya kepada katalampung.com, Kamis, 14 Desember 2017.

Terkait masalah mengerucutnya Bakal Calon Gubernur yang akan maju dan terbukanya peluang untuk Bakal Calon Wakil Gubernur, Robi menilai faktor wakil adalah faktor nomor 2 setelah kepastian rekomendasi utuh dari parpol pendukung.

“Dengan catatan parpol pendukung memberikan kebebasan wakil kepada calon gubernurnya. Yang menjadi catatan saya adalah, kriteria para wakil itu ada 2, pertama, dia punya senjata dana, atau yang kedua, dia punya senjata massa untuk berperang di pilgub,” jelas Robi.

Baca Juga: Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim atau Nunik Katakan Pamit Untuk 2018

Menurutnya, bisa jadi posisi wakil diusulkan sebagai senjata tawar menawar (bargaining) calon gubernur terhadap parpol.

“Namun, perlu diingat sekali lagi bahwa untuk parpol, yang berpikir praktis, lebih mengedepankan peluang menang, bukan siapa kader internal yang maju dalam pilgub,” tambahnya.

Dilaporkan Oleh: Guntur Subing
Diberdayakan oleh Blogger.