Medsos Dituding Merusak, Ini Kata Facebook?

USA, katalampung.com - Para peneliti maupun orang-orang yang bergerak pada industri teknologi mengatakan media sosial mengubah perilaku dan emosi. Atas dasar kritik tersebut, Facebook Inc pada Jum'at (15/12) lalu memberikan komentar mereka atas tuduhan-tuduhan itu. 

Medsos Dituding Merusak, Ini Kata Facebook?

Facebook melalui unggahan di blog menyatakan media sosial dapat berfungsi positif jika digunakan secara aktif. Seperti aktif mengirim pesan, daripada tindakan pasif seperti hanya melihat-lihat unggahan orang lain.

Dilansir dari reuters, sebenarnya Facebook sudah mengetahui ada "riset menarik" tentang efek buruk media sosial.

Menurut Facebook, studi tersebut tidak komprehensif dan berpendapat penelitian itu melebih-lebihkan bahayanya media sosial.

"Kami melibatkan psikolog sosial, ilmuwan sosial dan sosiolog, kami juga berkolaborasi dengan akademisi terbaik untuk memahami kesejahteraan dan berusaha membuat Facebook menjadi tempat berkontribusi hal-hal positif," demikian bunyi unggahan yang ditulis oleh Direktur Riset Facebook, David Ginsberg dan peneliti Moira Burke.

Mantan pejabat Facebook, Chamath Palihapitiya, beberapa waktu lalu berpendapat bahwa Facebook "menghancurkan fungsi masyarakat".

Menanggapi komentar tersebut, Facebook menyatakan Palihapitiya sudah tidak bersama mereka selama enam tahun dan tidak memahami perbaikan yang mereka lakukan.

Palihapitiya kemudian mengubah pendapatnya dan menyatakan layanan tersebut "untuk kebaikan di dunia".

Media sosial Facebook, Instagram, Twitter, Snapchat dan YouTube dituduh membuat penggunanaya ketagihan dan meningkatkan perilaku anti-sosial.

Studi di Amerika Serikat pada Maret lalu menyatakan penggunaan media sosial dua jam sehari berkaitan dengan perasaan isolasi sosial.(dde/an)
Diberdayakan oleh Blogger.