Gempa Bumi Guncang Lebak Banten dan Tidak Berpotensi Tsunami

BANTEN, katalampung.com – Gempa Bumi Tektonik mengguncang wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa, Selasa, 23 Januari 2018 pukul 13:34:53 WIB. Kabar terjadinya gempa merebak melalui media online dan media sosial. Beredarnya kondisi gempa melalui foto dan video pun bertaburan. Kondisi gempa bahkan dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di daerah Jakarta, Tangerang Selatan dan Bogor.

Gempa Bumi Guncang Lebak Banten dan Tidak Berpotensi Tsunami
Sumber: BMKG

Anthony, salah satu warga Jakarta, kepada katalampung.com mengatakan kondisi menjadi kacau balau karena orang-orang merasakan gempa. Dirinya dengan ratusan karyawan lainnya berhamburan keluar gedung menyelamatkan diri.

“Ini ada beberapa foto kepanikan karyawan di kantor pasca info gempa yang terjadi di Lebak, Banten,” ujar Anthony melalui pesan WhatsApp.

Nellyani Oktariana, PNS Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, menyatakan dirinya dan kawan-kawan berlarian turun dari tangga darurat Lantai 5 kantor Dirjen PAS, Jalan Veteran, Jakarta Pusat.

"Gempanya kerasa banget, kami spontan lari turun lewat tangga darurat dari lantai 5," ujar Nelly.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis bahwa gempa bumi berkekuatan M=6,1 terjadi pada koordinat episenter pada 7,23 LS dan 105,9 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 43 km arah selatan Kota Muarabinuangeun, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada kedalaman 61 km.

Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Drs. Moch Riyadi, M.Si., menyatakan damapk gemba bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan berpotensi dirasakan di daerah Jakarta, Tangerang Selatan, Bogor, II SIG-BMKG (IV-V MMI).

“Gempa Bumi selatan Jawa-Bali-Nusa Tenggara ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi berkedalaman dangkal. Akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia,” tulis Moch. Riyadi.

Hingga pukul 13:46 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

Baca Juga: BMKG Catat 20 Gempa Susulan dan Berpusat di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa

Moch. Riyadi menghimbau kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Cilangkahan agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.(BMKG/dde)
Diberdayakan oleh Blogger.