Iseng Tebar Foto “Polisi LGBT” Berujung Penjara

BANDAR LAMPUNG, katalampung.com - Tersangka M Nazim (31) sebut cuma iseng alias tidak memiliki alasan khusus mengunggah foto-foto yang kemudian viral dengan judul 'polisi LGBT'. Tersangka diringkus dirumahnya di Desa Kaliguha, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Selasa, 23 Januari 2018 sekitar pukul 15.30 WIB.

Iseng Tebar Foto “Polisi LGBT” Berujung Penjara
(foto kiri bawah) salah satu postingan tersangka memakai seragam korban tanpa ijin.
Tersangka unggah & kirim foto untuk rekan sesama gay. Sumber: Polda Lampung

"Beliau (korban) bapak angkat dan (saya) memang tinggal dirumahnya. Jadi diam-diam gitu ambil baju (seragam dan atribut Polri) korban, saya pake, foto dan hasilnya bagus. Ya udah saya taruhlah di Facebook. Nah, si Salimudin itu lihat terus minta. Ya saya kirimin saja. Niat awal nggak ada maksud apapun. Nggak ada sakit hati atau diiming-imingi uang. Jadi saya juga nggak ngerti juga kenapa kawan itu (Salimudin) nyebarin ulang hingga ribut gini," kata Nazim saat diwawancarai para awak media saat ekspos di Mapolresta, Rabu 24 Januari 2018.


Anehnya, tersangka sebut sekalipun tidak pernah bertemu langsung dengan Salimudin. Mereka hanya komunikasi intens tiga minggu terakhir via FB dan Whatsapp. Warga Padang Cermin ini juga akui kesamaan memiliki orientasi seksual yang menyimpang jadi salah satu alasan mengapa komunikasi mereka intens.

"Saya kirim foto trus yang edit foto itu yah Salimudin  itu. Nggak tahu kenapa diedit seperti itu. Saya nggak punya akun instagram. Bukan saya yang bikin akun itu. Saya cuma punya Facebook. Makanya waktu tahu rame di instagram saya sendiri kaget. Kan semua foto di instagram itu diambil dari Facebook saya," jelas tersangka soal akun instagram @m.nazimtea yang banyak jadi bahan repost akun lain hingga tenar dimedsos.

Dikesempatan berbeda, Kasatlantas Kompol M Syouzarnanda Mega sebut korban AIPTU MA adalah anak buahnya. "Yang pasti anggota saya itu jadi korban. Dia tidak tahu orientasi seksual anak angkatnya seperti itu. Dia normal, selama ini bertanggungjawab dengan tugasnya dan ibadahnya juga rajin. Jadi saat kasus ini tenar kami rekan kerjanya juga kaget. Semuanya sudah diserahkan pada Satreskrim. Termasuk mencari tersangka satu lagi itu (Salimudin)," kata Nanda, begitu dia akrab disapa.

Sumber: Polda Lampung
Editor: Guntur Subing
Diberdayakan oleh Blogger.