Yaman dan Kuwait Jajaki Kerja Sama Investasi Kopi Robusta
KATALAMPUNG.COM -
Duta Besar Negara Timur Tengah menunjukkan perhatiannya dan keinginannya untuk
menjajaki investasi di Provinsi Lampung. Salah satunya berkaitan dengan kopi
robusta dari Provinsi Lampung.
Hal
tersebut tampak pada saat tanya jawab terkait kopi yang diolah PT. Nestle
Indonesia, Panjang. Duta Besar Republik Yaman untuk Indonesia diwakili Kuasa
Usaha Republik Yaman Mohammed Ali Saleh Al Najar, bertanya terkait kopi yang
digunakan oleh PT. Nestle Indonesia dan kompetisi kopi tersebut di Indonesia.
Bahkan
perwakilan dari Kuwait, yakni Kuasa Usaha Republik Kuwait Abdullah YB SH
Al-Fadhli menanyakan terkait strategi Nestle Indonesia ke depan untuk memasuki
dunia pedagangan di Negara Timur Tengah.
Kedatangan
Duta Besar Negara Timur Tengah di PT. Nestle Indonesia, Selasa (6/3/2018),
disambut Direktur Legal Nestle Indonesia, Debora. Dia mengucapkan selamat
datang kepada Duta Besar Negara Timur Tengah di Provinsi Lampung, terutama di
PT. Nestle Indonesia (Nescafe).
"Ini
merupakan suatu kebanggaan bagi kami kedatangan Duta Besar Negara Timur Tengah,
semoga kunjungan ini dapat meningkatkan
kerjasama antar kedua negara, khususnya bagi Provinsi Lampung," ujar
Debora.
Ia
menjelaskan banyak produk yang dikeluarkan oleh perusahaan Nestle Indonesia
seperti Kembang Gula & Coklat (Fix’s, KitKat, Permen POLO, MILO, Nestle CRUNCH),
Kopi (Nescafe), minuman, nutrisi anak keluarga, sereal sarapan, produk kuliner
dan lainnya.
"Pabrik
Nestle yang ada di Panjang, Lampung, merupakan pabrik yang mengolah kopi instan
Nescafe. Dan kopi yang digunakan adalah kopi robusta Lampung," ujarnya.
Lebih
lanjut, Debora menjelaskan sebagian besar di Indonesia, hampir semua bagian
kopi (ranting, biji kopi dan kulit biji kopi) diolah menjadi kopi yang disebut
kopi asalan. Namun pada PT.Nestle Indonesia, kopi yang digunakan adalah 100%
biji kopi yang berasal dari para petani kopi Lampung.
Sementara
itu, Direktur Timur Tengah, Kementerian Luar Negeri, Sunarko menjelaskan
kedatangan Duta Besar Negara Timur Tengah tentunya untuk menggali potensi
investasi yang ada di Provinsi Lampung. Dan harapannya kunjungan ini dapat meningkatkan kerjasama, investasi dan
hubungan perdagangan antar kedua Negara.
"Semoga
para Duta Besar dapat menyampaikan informasi yang diperolehnya tentang potensi
Provinsi Lampung kepada para pebisnis dan investor di negaranya," jelasnya.
Terkait
kunjungan kerja Duta Besar Negara Timur Tengah pada 3 perindustrian di Lampung,
Karo Perekonomian Provinsi Lampung, Lukmansyah, menjelaskan Duta Besar Negara
Timur Tengah telah melihat secara langsung potensi produk dan pemasaran
Lampung. Tentunya pihak duta besar akan mendalami lagi terkait potensi yang
dimiliki Lampung.
"Pada
akhirnya mereka akan mendalami potensi yang ada di Lampung, baru setelah itu
pihak duta besar akan kunjungan kembali untuk MoU dengan Provinsi Lampung.
Harapannya akan terdapat kerjasama antar kedua negara lebih lanjut, khususnya
bagi Provinsi Lampung.(H-Prov)