Ketua KEIN Soetrisno Bachir Nilai Lampung Potensi Jadi Lumbung Padi Indonesia

KATALAMPUNG.COM - Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir menilai Provinsi Lampung berpotensi menjadi lumbung padi Indonesia. Karena melihat dari letak sisi geografis, Provinsi Lampung cocok terhadap tanaman padi terutama dalam menanam padi jenis organik.


Ketua KEIN Soetrisno Bachir Nilai Lampung Potensi Jadi Lumbung Padi Indonesia
Ketua KEIN Soetrisno Bachir saat bersama awak media di Desa Rengas, Lampung Tengah, Selasa (1/5)


Hal itu disampaikan Soetrisno pada acara Panen Raya Padi Organik, di Desa Rengas, Kecamatan Bekri, Kabupaten Lampung Tengah, Selasa (1/5/2018).

"Lampung adalah daerah yang secara geografis sangat tepat untuk menjadi lumbung padi Indonesia terutama untuk wilayah Sumatera dan Jawa. Apalagi pada pembangunan tol laut untuk Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, dimana itu memudahkan kita mendistribusikan hasil-hasil dari Sumatera ke Pulau Jawa begitu juga sebaliknya," ujarnya.

Dalam panen padi organik yang digagas Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah ini, Soetrisno sangat mengapresiasi langkah melakukan perubahan para petani di Indonesia. "Supaya penghasilan petani lebih meningkat karena kita tahu kesejahteraan petani sangat minim dan Muhammadiyah sebagai lokomotif di daerah-daerah di Indonesia," katanya.

Hal tersebut, dinilai Soetrisno sejalan dengan program KEIN yang membuat suatu roadmap pembangunan untuk kesejahteraan Indonesia ke depannya yang terfokus pada beberapa sektor.

"Ada empat sektor yang harus kita fokuskan agar pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas tujuh persen, salah satunya sektor agrobisnis. Kita memiliki lahan yang subur di seluruh Indonesia tetapi kita masih melakukan impor. Untuk itu organisasi seperti Muhammadiyah ini mudah-mudahan bisa menjadi teladan buat organisasi lainnya untuk terjun langsung ke masyarakat mengolah kekayaan alam kita ini," ujarnya.

Soetrisno menjelaskan padi organik tersebut merupakan wujud dari kepedulian terhadap masalah kesehatan dan meningkatkan taraf hidup para petani.

"Kegiatan seperti ini selain meningkatkan taraf hidup petani, juga meningkatkan kesadaran kesehatan. Ini cukup menggembirakan dan ini adalah wujud daripada mengatasi kesenjangan yang sekarang kita persoalkan. Padi organik memiliki nilai tambah, harganya bisa jauh lebih mahal, mudah-mudahan ini akan bermanfaat untuk para petani yang sekarang pendapatannya sangat minim," katanya.(H-Prov/dde)
Diberdayakan oleh Blogger.