Pasar Modal Sebagai Alternatif Pendanaan

KATALAMPUNG.COM – Bursa Efek Indonesia bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lampung, KSEI, KPEI menyelenggarakan Workshop Go Public: Peluang Pendanaan Perusahaan Melalui Pasar Modal Indonesia di Hotel Horison, Bandarlampung, Senin, 7 Mei 2018.


Pasar Modal Sebagai Alternatif Pendanaan


Acara yang mengangkat tema “Pengenalan Pasar Modal Sebagai Alternatif Sumber Pendanaan Bagi Pengembangan Perusahaan di Provinsi Lampung” ini menghadirkan empat pembicara dari Bursa Efek Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Philip Sekuritas Indonesia dan PT. Tunas Baru Lampung Tbk.

Baca Juga: Initial Public Offering (IPO), Strategi Meningkatkan Nilai Perusahaan

Pada workshop, para peserta disuguhkan dengan materi pasar modal sebagai wadah untuk mendapatkan sumber pendanaan perusahaan. Dimana pasar modal berfungsi sebagai tempat untuk mempertemukan pihak yang memerlukan dana (emiten) dengan pemilik dana (investor).

“Emiten mengumpulkan dana dengan menerbitkan saham, obligasi, sukuk, EBA dan lainnya. Sedangkan investor menginvestasikan dengan membeli saham, obligasi, sukuk, EBA dan lainnya,” ujar Bunga.

Pembicara dari OJK ini memaparkan manfaat dari go public untuk perusahaan, antara lain sebagai sumber dana untuk ekspansi atau bayar pinjaman, peningkatan nilai perusahaan, peningkatan citra perusahaan, loyalitas karyawan dan profesionalisme yang tinggi, insentif pajak untuk meningkatkan profit, peningkatan GCG, divestasi pemegang saham/ founder dengan valuasi optimal serta meningkatkan daya saing perusahaan.(Baca: Manfaat Go Public Bagi Perusahaan)

Sementara itu, Direktur PT Tambang Batu Pugung Jaya Argento Ari KH, sebagai salah satu peserta dari Pesisir Barat yang mengikuti workshop mengatakan, dirinya sangat terbantu dengan adanya kegiatan seperti ini.

“Sangat membantu karena kami yang di ujung Lampung belum memahami betul yang namanya investasi dalam bidang bursa. Cara untuk membuat perusahaan kita menjadi besar dan go public itu seperti apa sistem-sistemnya. Sedikit-sedikit ada pencerahan bagi kami,” ungkapnya.

Dia berharap untuk kedepan, adanya pendampingan dari pihak-pihak yang berkompeten demi memajukan perusahaan yang ada di Lampung.

“Kami berharap, mungkin untuk OJK-nya transpran dalam mengadakan seminar-seminar seperti ini. Jadi perusahaan-perusahaa kami yang baru akan memulai dan yang sudah memulai, baik yang kecil dan menengah untuk menuju ke besar itu harus banyak belajar,” kata Ari.(TIM/KL)
Diberdayakan oleh Blogger.