Calon Kepala Pekon di Pringsewu Ikuti Seleksi Tes Tertulis

KATALAMPUNG.COM - Sebanyak 39 calon kepala pekon (desa) dari 6 pekon di 4 kecamatan mengikuti tes seleksi tertulis calon kepala pekon. 


Calon Kepala Pekon di Pringsewu Ikuti Seleksi Tes Tertulis


Para calon kepala pekon yang dites ini adalah mereka yang akan mengikuti Pemilihan Kepala Pekon Serentak se-Kabupaten Pringsewu yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat di 59 pekon, terutama bagi pekon yang jumlah calon kepala pekonnya lebih dari 5 calon. 

Menurut Kepala Sub Bagian Pemerintahan Pekon pada Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Pringsewu Ma'ruf, S.Sos., calon kepala pekon yang mengikuti tes seleksi ini masing-masing berasal dari Pekon Pardasuka Selatan Kecamatan Pardasuka yang memiliki 6 calon, Pekon Margodadi Kecamatan Ambarawa yang memiliki 7 calon, Pekon Waluyojati Kecamatan Pringsewu (6 calon), kemudian dari Kecamatan Pagelaran, terdiri dari Pekon Padangrejo ( 7 calon), Pekon Patoman ( 6 calon), serta Pekon Pagelaran (7 calon). 

"Dari setiap pekon tersebut, nantinya akan diseleksi dan dikerucutkan menjadi 5 calon," katanya. 

Adapun materi soal yang diujikan oleh tim baik dari kabupaten, kecamatan maupun pekon, kata Ma'ruf, seluruhnya berjumlah 70 soal, berisi tentang pengetahuan umum, wawasan kebangsaan dan pemerintahan. 

Bupati Pringsewu Hi.Sujadi dalam sambutannya saat membuka tes seleksi calon kepala pekon di aula utama kantor sekretariat Pemkab Pringsewu, Jumat (13/7), mengatakan tes seleksi calon Kepala Pekon ini adalah bagian dari upaya untuk memperoleh pemimpin yang berkompeten dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (good governance and clean governance). 

Sujadi didampingi Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Ir.Hi.Dudi Mashardi dan Inspektur Dr.dr.Hj.Endang Budiarti, M.Kes., juga mengpresiasi seluruh jajaran panitia baik di tingkat pekon, kecamatan, hingga kabupaten. Menurutnya, pekon yang memiliki calon kepala pekon yang banyak ini juga menandakan bahwa kehidupan berdemokrasi di pekon tersebut berjalan dengan baik. 

"Kepala Pekon zaman sekarang terdapat beberapa perbedaan dibandingkan dengan kepala pekon zaman dahulu. Misalnya dari sisi aturan, dan kegiatan yang juga harus lebih transparan. Pengelolaan Dana Desa misalnya, hal ini juga bisa mempengaruhi penilaian WTP. Oleh karena itu, saya berharap dengan rekruitmen calon kepala pekon yang baik ini diharapkan akan menghasilkan pemimpin yang baik pula," pungkasnya. (*)
Diberdayakan oleh Blogger.