Jelang Sidang Keputusan, Massa Duduki Sentra Gakkumdu

KATALAMPUNG.COM - Jelang sidang keputusan persoalan money politics pada Pilgub Lampung 2018, massa duduki kantor sentra Gakkumdu Lampung.



Aksi massa yang tergabung dari beragam elemen masyarakat dari kabupaten/kota di Provinsi Lampung sebelumnya memadati Tugu Adipura menuju Kantor Gakkumdu, Selasa, 17 Juli 2018. Mereka menyatukan suara dengan tuntutan Pilgub Ulang dan meminta untuk mendiskualifikasi paslon tiga Arinal-Nunik.

Yudi Gondrong selaku koordinator dari Pringsewu mengatakan dirinya resah atas adanya tindakan yang merusak mental masyarakat dengan Politik Uang.

"Saya pribadi atas nama rakyat ingin menanyakan ke Presiden Jokowi apa itu yang dinamakan demokrasi rakyat? Pak Jokowi juga pernah berjanji melakukan revolusi mental, mana buktinya?," ujar Yudi.

Ia mengajak untuk mengusir pihak-pihak yang menjadi aktor rusaknya demokrasi di Lampung.

"Mari kita usir Nyonya Lee dari Lampung ini. Karena dia telah merusak demokrasi kita. Saya harap Bawaslu harus mendiskualifikasi Arinal-Nunik yang telah melakukan money politics," tegasnya.

Ia menambahkan, ibu pertiwi sedang menangis jika demokrasi hanya untuk alat kapitalis.

"Maka anak-anak kita akan menjadi kacung. Kalau demokrasi tidak ada lagi maka akan terjadinya reformasi, kita harus belajar dari sejarah apakah kita harus seperti ini terus, maka ijinkan kami untuk masuk dan menduduki kantor Gakkumdu," ungkap Yudi.

Sementara itu, Koordinator Posko Demokrasi Rismayanti Borthon mengatakan pihaknya akan menduduki kantor Gakkumdu.

"Saya tahu hari ini tidak ada sidang dan kami ingin hari ini menduduki gakkumdu karena kantor gakkumdu itu dibangun dari uang rakyat. Saya menjamin tidak ada aksi anarkis karena saya selaku koordinator lapangan bisa bertanggung jawab," tegas Rismayanti.(Cholik)
Diberdayakan oleh Blogger.