Menjadi Tuan Rumah IMF-World Bank Group Forum 2018: Peluang Branding Tak Ternilai (Bagian 1 dari 2 Tulisan)

Tidak sedikit rakyat Indonesia yang terkejut ketika mengetahui negaranya menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar negara-negara Asia (Asian Games 2018) yang dihelat di Jakarta dan Palembang. Pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah multievent olahraga terbesar di Asia tersebut telah membuktikan kepercayaan Asia padanya, juga menunjukkan reputasi baik Indonesia dalam kancah global.

Menjadi Tuan Rumah IMF-World Bank Group Forum 2018: Peluang Branding Tak Ternilai (Bagian 1 dari 2 Tulisan)
Sonia Anggun Andini
Mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Ekonomi FEB Universitas Indonesia, Asal Lampung

Bahkan, sebelum Asian Games 2018 berlangsung, pada tahun ini Indonesia juga telah sukses menyelenggarakan beberapa event olahraga penting seperti Piala AFF U-19, dan U-16 yang diselenggarakan di Sidoarjo, Jawa Timur. Oktober nanti, giliran Bali yang akan menjadi saksi berkumpulnya lebih dari 180 negara karena Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah IMF-World Bank Group Forum 2018, event ini akan membuka mata dunia bagaimana kemajuan pembangunan Indonesia, potensi besar dari industri pariwisata Indonesia, partisipasi UKM, dan kemajuan lainnya.

IMF-World Bank Group Forum 2018 sebagai sarana promosi Indonesia

Berkisar lebih dari 15 ribu tamu VVIP akan datang, juga 26 pemimpin negara-negara di dunia. Bayangkan, ketika ribuan orang yang tentu saja punya banyak follower di medsos tersebut selfie di depan GWK yang baru selesai dibangun atau saat sunset di Uluwatu, betapa dunia akan menjadi lebih mengenal Bali dan Indonesia. 
Pertemuan tahunan tersebut akan mempertemukan para anggota bank sentral, menteri keuangan dan pembangunan, eksekutif sektor swasta, lembaga masyarakat sipil, media serta akademisi untuk membahas masalah-masalah global, seperti prospek ekonomi dunia, stabilitas keuangan global, pengentasan kemiskinan, pekerjaan dan pertumbuhan, pembangunan ekonomi, efektivitas bantuan serta perubahan iklim.
Bukan tanpa alasan negara ini terpilih sebagai tuan rumah, saat ini Indonesia sedang bergerak, tumbuh secara progresif, stabil, dan muda. Inilah bukti kepercayaan dunia akan keamanan, kestabilan, dan kemampuan Indonesia dalam mengelola event-event Internasional. Kini, tinggal kita yang harus memanfaatkan kepercayaan dan momentum tersebut, dengan cara menjadi tuan rumah yang ramah dan mengesankan.
Saat ini, Indonesia telah menganggarkan dana sebesar Rp 868 miliar untuk menjadi tuan rumah Annual Meeting dari IMF-World Bank Group Forum 2018. Besarnya anggaran tersebut menunjukkan optimisme pemerintah menghasilkan banyak manfaat jangka panjang dan bahkan tak ternilai bagi negara dari pertemuan penting ini sangatlah tinggi, khususnya terhadap kenaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif dan pembangunan berkelanjutan.

Pencapaian Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan
Terdapat tiga sektor kegiatan dalam sebuah perekonomian, yakni agraria (primer), manufaktur (sekunder), dan jasa (tersier). Fokus utama dari kegiatan ekonomi bergeser dari yang primer, melalui sekunder dan akhirnya ke sektor tersier. 
Negara-negara dengan pendapatan per kapita rendah berada dalam kondisi awal pembangunan, bagian utama dari pendapatan nasional mereka dicapai melalui produksi di sektor primer. Negara-negara dalam keadaan pembangunan yang lebih maju, dengan pendapatan nasional menengah, menghasilkan pendapatan mereka sebagian besar di sektor sekunder. Di negara-negara yang sangat maju dengan pendapatan tinggi, sektor tersier mendominasi total output perekonomian.
Indonesia sedang fokus pada tujuan pembangunan berkelanjutan, dimana saat ini sektor manufaktur masih menjadi tulang punggung perekonomian dan akan bergeser kepada sektor jasa sebagai penyokong pertumbuhan ekonomi yang inklusif (peningkatan laju pertumbuhan dan perluasan skala ekonomi, serta penciptaan lapangan investasi yang merata dan peningkatan kesempatan kerja yang produktif). Salah satu contoh sektor jasa yang diunggulkan di Indonesia adalah jasa pariwisata, mengingat keindahan alam yang dimiliki oleh negeri ini, beserta keberagaman budayanya membuat pariwisata Indonesia sangatlah seksi untuk dikembangkan. Pemerintah Indonesia telah menetapkan 10 destinasi pariwisata menjadi prioritas pembangunan sejak 2016. Pengembangan kawasan wisata ini ditargetkan untuk meningkatkan devisa negara dari sektor pariwisata menjadi US $ 20 miliar dalam lima tahun ke depan, dari kisaran saat ini US $ 10 miliar.
Momen IMF-World Bank Group Forum 2018 dapat dijadikan ajang untuk mempromosikan sektor pariwisata di Indonesia. Sektor ini dapat menciptakan multiplier effect untuk peningkatan sektor industri lainnya. Bagaimana tidak, aktivitas wisata menghasilkan manfaat ekonomi yang signifikan bagi negara tuan rumah. Terutama di negara-negara berkembang, salah satu motivasi utama bagi suatu negara untuk mempromosikan dirinya sebagai tujuan pariwisata adalah peningkatan ekonomi yang diharapkan, terutama melalui pendapatan devisa, kontribusi terhadap pendapatan pemerintah, dan penciptaan lapangan kerja dan peluang bisnis.

Bersambung ke: Menjadi Tuan Rumah IMF-World Bank Group Forum 2018: Peluang Branding Tak Ternilai (Bagian 2 dari 2 Tulisan)

Pojok Kata/Opini: Menjadi Tuan Rumah IMF-World Bank Group Forum 2018: Peluang Branding Tak Ternilai
Penulis: Sonia Anggun Andini
Mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Ekonomi FEB Universitas Indonesia
Diberdayakan oleh Blogger.