Antisipasi Defisit, PLN Lampung Minta Gunakan Listrik Secara Bijak

KATALAMPUNG.COM - General Manager (GM) PLN Distribusi lampung Julita Indah mengatakan dengan beroprasinya New Tarahan dan Sutami, otomatis mengurangi defisit listrik di Lampung. Tetapi, ia mengimbau agar masyarakat dapat menggunakan listrik secara bijak.


Antisipasi Defisit, PLN Lampung Minta Gunakan Listrik Secara Bijak


"Walaupun nanti defisit akan jauh berkurang kemudian pemadaman kami juga akan jauh berkurang, kami mengharapkan untuk sementara waktu bisa menggunakan listrik secara bijak pada beban-beban puncak," jelasnya pada saat menggelar Media Gathering di Kantor PLN Lampung, Rabu 5 September 2018.

Baca Juga: PLN Ajak Media Kompak Bangun Provinsi Lampung

“Kami juga imbau pada beban puncak untuk masyarakat yang biasa strika di malam cobalah untuk strika siang hari,” tambahnya.

Sementara itu, menurut Julita, untuk pemulihan di Sebalang memerlukan beberapa sparepart yang harus menunggu. Perbaikan bisa dilakukan dengan cepat walaupun targetnya adalah 90 hari.

“Tentunya kami akan mempercepat tidak sampai menyentuh angka 90 hari," ucapnya.

Ia menambahkan defisit setelah masuknya Tarahan sebesar 80 MW. Terjadi defisit sekitar 85 MW. “Tetapi sudah masuk Sutami sekitar 25 MW sampai dengan status hari ini maka defisit secara otomatis berkurang. Kita hitung beban puncak 121 maka defisit kita sekitar segitu,” katanya.

"Kemudian dengan besok masuknya Tarahan kemungkinan defisit kita itu akan sekitar 15 sampai dengan 18 MW. Kalau sudah Masuk New Tarahan dan Sutami pemadaman yang selama ini defisit adalah 3 hari atau 2 hari sekali tentu saja akan berkurang. Kemungkinan paling banyak adalah 5 hari atau seminggu sekali (pemadaman bergilir, red).”

"Tapi ini bergantung pada beban. Kalau pemakaian kita itu tinggi, misalnya di rumah hanya memasang 1 AC saja dan tiba-tiba karena sudah tidak terjadi defisit maka 3 AC di rumah menyala maka beban otomatis naik," ucapnya.

Baca Juga: PLTG New Tarahan Masuk Sistem, PLN Optimis Listrik Lampung Normal

Ia memperkirakan jika beban naik maka defisit yang tadinya hanya sekitar 15 sampai 20 MW maka akan terjadi kenaikan kembali. Sebab suplay dari Sumatera Bagian Selatan terpasok sekitar 310 MW, namun, ada pembangkit yang harus diistirahatkan.

“Ada pembangkit yang harus diistirahatkan seperti pembangkit besar yaitu Sebalang 2×80 dan kemudian pembangkit Tarahan sedang kurang lebih sekitar 80 MW,” tutup Julita.(cholik)
Diberdayakan oleh Blogger.