Media Crisis Center (MCC) bersama PWI dan PHRI Bahas Recovery Pariwisata Banten
KATALAMPUNG.COM - Media
Crisis Center (MCC) bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Masyarakat
Pariwisata Banten yang tergabung dalam BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran
Indonesia (PHRI) Banten menggelar silaturahmi di Asa Japanese Restaurant Kota
Cilegon, Rabu (30/01/2019).
Hadir dalam pertemuan
tersebut Sukarjo Ketua BPD PHRI Pandeglang, Siswanto GM Pisita Anyer, Abdul
Ghafur GM Jayakarta Anyer, Tungki T. GM. Pondok Layung, Agus Jaenal BPD PHRI
Kabupaten Serang, Agus S. Setiadi PHRI BPD Kota Serang, Firdaus dan pengurus
PWI Banten, PWI Kabupaten Serang dan PWI Kota Cilegon. Pertemuan ini juga
dihadiri Firdaus, Ketua Media Crisis Centre (MCC) Nasional yang juga Sekretaris
Jenderal Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat.
Sebelun acara dimulai,
Firdaus di daulat GS Ashok Kumar dan Para pengurus PHRI untuk belajar membuat
sajian Jepang.
Pada silaturahmi yang di
kemas dengan santai tersebut, dibahas secara khusus pengembangan dan promosi
pariwisata yang ada di Provinsi Banten khususnya pemulihan pasca bencana
tsunami Selat Sunda yang terjadi pada akhir tahun 2018 lalu.
Sukarjo Ketua BPD PHRI
Pandeglang mengatakan untuk menyikapi permasalahan yang ada terutama atas
dampak bencana Tsunami Selat Sunda terhadap pariwisata ini perlu ada kebijakan
pemerintah pusat dan daerah dalam meringankan biaya bagi pengelola hotel dan restauran yang terdampak. Salah satunya yaitu pajak
daerah diliburkan dahulu, karena menurutnya, upaya ini akan membantu pengelola
hotel.
"Keringanan-keringanan
ini perlu diberikan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Jadi
melalui media ini kami menagih janji kami dari pemerintah," katanya.
GS. Ashok Kumar, Ketua
Harian PHRI BPD Banten dalam silaturahmi tersebut mengungkapkan beberapa faktor
terkait dengan dampak tsunami yang melanda wilayah pesisir Banten terutama
merosotnya industri pariwisata Anyer, Kabupaten Serang dan Kabupaten
Pandeglang.
"Dampak dari tsunami
selat sunda di pesisir Banten ini sangat luar biasa untuk pariwisata.
Pendapatan industri Pariwisata sangat merosot sekali," tutur Ashok Kumar.
Ashok Kumar juga
mengatakan pemulihan industri pariwisata atas dampak bencana Banten kemarin
harus didukung oleh seluruh pihak, terutama oleh Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Pusat.
"Harapan kami adanya
recovery dari seluruh pihak untuk memulihkan pariwisata di Banten ini. Kami
juga meminta bantuannya kepada kawan media. Kami tidak akan mengeluh, kami akan
action langsung untuk memulihkan Pariwisata di Banten ini," katanya.
Kedepan, dengan
menginventarisir masalah akibat dampak tsunami di pesisir Banten tersebut,
Lanjut Ashok, pihak PHRI BPD Banten akan melakukan beberapa gagasan dengan
menghadirkan wisata baru di daerah Anyer sampai Tanjung Lesung.
"Wilayah Pariwisata
Anyer ini kedepannya akan kami jadikan smart tourism remodeling wisata buatan.
Kami akan menghadirkan wisata buatan yang menarik wisatawan. Selain itu kami
juga akan mengadakan beberapa event yaitu Media Fun Tour, Festival in Anyer dan
terdekat, kami akan menggelar Lunar Festival," ujar Ashok.
Sementara itu, Ketua Umum
Media Crisis Center (MCC) Pusat Firdaus menuturkan dengan adanya silaturahmi
antara PWI Banten dengan PHRI Banten ini dapat melahirkan sinergi dan membantu
recovery pemulihan Pariwisata Banten pasca bencana.
"Peran masyarakat
pers ini sangat penting dalam membantu pemulihan pariwisata di Banten. Dengan
sinergi ini, permasalahan yang ada dapat segera dicarikan solusinya. Terutama
agar pemerintah pusat juga memberikan respon yang cepat terhadap pemulihan
Pariwisata Banten," ujar Sekretaris jenderal SMSI Pusat ini.
Kedepan melalui MCC yang
merupakan gagasan dari SMSI dan PWI, Firdaus
berkomitmen membantu berbagai pihak untuk bersama lakukan pemulihan
pariwisata di Provinsi Banten.
"MCC berkomitmen
membantu pemulihan pariwisata di Banten, dengan mengajak masyarakat pers
merubah pola pikir publik bahwa Daerah Tujuan Wisata di Anyer dan Banten dapat
dikunjungi," tuturnya. (*)