Paradigma Baru Pembiayaan Infrastruktur
KATALAMPUNG.COM - Gubernur
Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan dalam pembiayaan infrastruktur,
terdapat tiga aspek paradigma baru, yakni pergeseran dari pembiayaan pemerintah
ke pembiayaan swasta, proyek infrastruktur sebagai sebuah kelas aset (class
asset) dan basis investor yang luas, baik dari institusi maupun retail.
Hal itu disampaikan oleh
Perry Warjiyo pada Forum Investasi Indonesia 2018 di Bali, Selasa, 9 Oktober
2018. Menurutnya, terdapat beberapa
keungungan pembiayaan infrastruktur melalui peran swasta.
Pertama, mempercepat
pembangunan infrastruktur seperti airport, seaport, dan tol laut. Hal tersebut
akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi jangka menengah-panjang.
Kedua, memperbaiki defisit
transaksi berjalan, mengingat pembiayaan swasta datang tak hanya dari dalam
negeri namun juga oleh asing.
Ketiga, memperluas
kesempatan investor domestik maupun asing untuk berpartisipasi dalam pembiayaan
infrastruktur.
Mengingat pentingnya peran
swasta dalam pembangunan infrastruktur, otoritas terkait perlu mendorong minat
investor swasta. Caranya dengan mengupayakan agar sekuritas, obligasi, saham,
dan instrumen lainnya menarik dari sisi komersial.
Selain itu, stabilitas
ekonomi Indonesia harus selalu terjaga, untuk meyakinkan investor bahwa ekonomi
Indonesia tak hanya potensial namun juga stabil. Tak ketinggalan, manajemen
risiko pun harus dijaga, baik dari sisi nilai tukar, suku bunga, maupun
likuiditas.
Dalam seluruh aspek
tersebut, Bank Indonesia terus berkoordinasi dengan Pemerintah dan lembaga
terkait lainnya, agar investasi swasta dapat terus ditingkatkan.
Forum Investasi Indonesia
2018 yang dilaksanakan tersebut merupakan salah satu dari sekian banyak kegiatan
terkait investasi infrastruktur dalam rangkaian Pertemuan IMF-Bank Dunia 2018.
Inisiator berbagai
kegiatan tersebut tak hanya otoritas namun juga lembaga keuangan dan pihak
swasta lainnya. Hal tersebut merupakan bukti nyata bahwa manfaat pembangunan dan
pembiayaan infrastruktur oleh swasta sangat besar dan dirasakan oleh seluruh
pihak.(bi/dde)