Ridho Ficardo, VRI dan Pramuka Peduli Bangun Jembatan Ke-3
PRINGSEWU, katalampung.com - Gubernur M.Ridho
Ficardo kembali meresmikan jembatan gantung ke-3. Jembatan gantung darurat yang
dibangun bersama Tim Vertical Rescue Indonesia Lampung, satgas pramuka peduli,
dan taruna siaga bencana itu merupakan Gerakan Ekspedisi 1000 Jembatan Gantung
Lampung Untuk Indonesia. Gerakan ini pun didukung penuh oleh Gubernur
Ridho Ficardo selaku Kamabida Pramuka.
Jambatan gantung ketiga tersebut membentang melintasi
sungai Way Sekampung dan menghubungkan dua Kecamatan, yakni kecamatan Sukoharjo
dan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu.
Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo yang diwakili oleh
Asisten III Ir. Amartoni Ahadis, M.M, Kamis (26/10/2017), menyatakan dengan
dibangunnya jembatan di Kabupaten Pringsewu ini semoga menjadi momentum kebangkitan
masyarakat Pringsewu untuk giat membangun desa.
"Pak Gubernur Ridho berpesan, bahwa setelah
jembatan diresmikan dan diserahkan kepada masyarakat, maka masyarakat bukan
hanya berhak memanfaatkan jembatan tersebut, namun juga wajib memeliharanya,"
ucap Amartoni.
Gubernur Ridho juga menyampaikan terima kasih tak
terhingga kepada seluruh relawan yang terlibat karena telah meninggalkan
keluarga dan aktivitas lainnya untuk memberikan bantuan tenaga kepada masyarakat
yang membutuhkan bantuan.
"Pak Ridho juga berpesan dan meminta kepada
masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan memelihara jembatan gantung darurat
sederhana tersebut serta mematuhi peringatan-peringatan yang ada. Jembatan
Gantung Yogyakarta-Sukoharjo sepatutnya akan menjadi contoh dan standard bagi
jembatan gantung selanjutnya baik dari sisi konstruksi maupun dari sisi sosial
masyarakatnya (kearifan lokal) yaitu semangat gotong royong." papar
Amartoni.
Jembatan gantung sepanjang 72 meter yang dibangun
secara bahu-membahu antara VRI Lampung, Pramuka Peduli, dan masyarakat tersebut
merupakan jembatan gantung ketiga yang berhasil dibangun, sebelumnya telah
dibangun juga jembatan di Desa Jelujur dan di desa Bandar Dalam, Kabupaten
Lampung Selatan.
Menurut Ketua Vertical
Rescue Indonesia Lampung, Kariskun, pemilihan pembangunan Jembatan gantung ini
berdasarkan permohonan masyarakat kedua desa yang ditujukan ke Kwarda Pramuka
Lampung dan diteruskan ke VRI. Jembatan itu dibutuhkan untuk menghubungkan akses
darurat masyarakat, terkait pertanian (akses ekonomi), anak sekolah
(pendidikan), kesehatan, dan silaturahmi antar desa yang terputus karena faktor
geografis. Selama ini warga yang ingin melintas menggunakan perahu untuk menyeberang.
Selanjutnya akan terus dibangun jembatan gantung di
lokasi lain di seluruh pelosok Lampung yang membutuhkan dalam GERAKAN EKSPEDISI 1000 JEMBATAN GANTUNG
LAMPUNG UNTUK INDONESIA, oleh Vertical Rescue Indonesia Regional Lampung
dan Pramuka Peduli serta unsur-unsur organisasi kemanusiaan lainnya.(mrf.inf)