Wow,.. Dana Lampung Menabung Terkumpul 122 Milyar

GEDONG TATAAN, katalampung.com - Hasil yang luar biasa diperlihatkan oleh Pemerintah Provinsi Lampung. Bekerjasana dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana yang terhimpun mencapai Rp122 miliar. Dana isebesar itu dihimpun dari Tabungan Simpanan Pelajar (SimPel) dan SimPel Islamic Banking (IB) 6.130 sekolah se-Lampung per Juni 2017.


"Dari itu gerakan Lampung Menabung, tercatat sebanyak 261.510 rekening dengan total dana sebesar 122 Milyar. Ada perkembangan yang baik yaitu sejak Januari sampai Juni 2017 angka pelajar yang menabung naik signifikan," kata Adeham, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Lampung.

Adeham menyampaikan hal ini disela pembukaan Lampung Ekonomi Expo 2017 di Lapangan Sidototo, Desa Kebagusan, Kecamatan Gedongtataan, Pesawaran. Menurutnya, ada target supaya gerakan Lampung Menabung bisa mencakup seluruh sekolah yang yang ada di Lampung yaitu berjumlah 7.078 sekolah.

"Tabungan SimPel/SimPel IB sendiri telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Juni 2015," sambung Adeham.

Pada kesempatan tersebut, diberikan juga penghargaan kepada sekolah dengan tingkat keaktifan menabung paling tinggi. Sekolah tersebut yaitu SMP Negeri 21 Bandarlampung, SMA Negeri 2 Bandarlampung, dan SD Negeri 2 Rajabasa Bandarlampung.

Selain sekolah, diberikan juga penghargaan kepada pelajar yang aktif menabung yaitu  Navarina Ajeng Pratiwi dari SMPN 1 Natar Lampung Selatan, Salfi May Yana  dari SMPN 16 Bandarlampun,  dan Rena Novelia dari SMAN 1 Gedongtataan.

Adegan menambahkan, melalui gerakan menabung ini, bisa memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas. "Kegiatan ini menumbuhkembangkan minat menabung masyarakat. Penyaluran fasilitas kredit juga bisa lebih cepat. Dampaknya, pertumbuhan UMKM bisa semakin meningkat," jelas Adeham.

Terpisah, Kepala OJK Lampung Untung Nugroho mengatakan dengan kegiatan Gerakan Lampung Menabung, masyarakat mengenal lebih jauh tentang produk dan jasa keuangan formal.

"Likuiditas tabungan domestik bisa meningkat demi kemandirian ekonomi masyarakat. Selain itu juga mampu mendukung pembiayaan pembangunan nasional," kata Untung Nugroho. (rls)
Diberdayakan oleh Blogger.