Pemprov Lampung Bersama Kementrian Tenaga Kerja Melatih dan Mensertifikasi 1.440 Tenaga Kerja
Hingga 13 Oktober 2017, jumlah peserta yang dilatih
mencapai 1.440 tenaga kerja. Menurut Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo,
program yang melibatkan tenaga kerja berlatar belakang SD dan tidak sekolah ini
baru dilaksanakan 2017. "Di Lampung ternyata banyak tenaga kerja yang
tidak lulus SD dan penyandang disabilitas. Kita tidak bisa membiarkan mereka
tak punya keterampilan," kata Gubernur Ridho, Senin (16/10/2017).
Melihat realita itu, Gubernur Ridho meminta organisasi
perangkat daerah (OPD) terkait membuat program agar jangan hanya tamatan SMA
dan SMK yang mendapat pelatihan. Maka, lahirlah program Lampung Kompeten
bekerja sama dengan Badan Standar Nasional (BSN) yang membidik para pekerja
dengan sistem vokasional. "Alhamdulillah mulai 2017, pelatihan bisa
melibatkan tenaga kerja mulai lulusan SD bahkan yang tak tamat SD," kata
Ridho.
Sasaran program ini, kata Gubernur, menciptakan
lapangan kerja dalam rangka mengurangi pengangguran, menyediakan tenaga kerja
kompeten dan mampu bersaing di bursa kerja. Kebijakan ini sekaligus
mengimplementasikan amanat UU Ketenagakerjaan yang mengharuskan 1% dari total
tenaga kerja di perusahaan adalah penyandang disabilitas. "Ini adalah
bentuk investasi sosial pemerintah dalam meningkatkan sumber daya
manusia," kata Gubernur.
Gubernur mengakui program
Lampung Kompeten ini masih terus diperbaiki. Untuk itu, dia meminta agar
empat Balai Latihan Kerja (BLK) dapat optimal meningkatkan mutu tenaga kerja.
Saat ini, di Lampung terdapat empat BLK yakni BLK Bandar Lampung, BLK Metro,
BLK Kalianda, dan BLK Way Abung.
Keempat BLK tersebut memberi aneka pelatihan seperti
las listrik, otomotif, menjahit, servis AC, perhotelan, teknologi informasi,
dan servis HP. Kemudian, pertanian, perikanan, dan pertukangan. "Kita
ingin sebanyak mungkin tenaga kerja tersertifikasi agar memiliki standar,
mengingat persaingan makin tajam terlebih dalam menghadapi era Masyarakat
Ekonomi Asean," kata Gubernur Ridho.
Program pelatihan ini, menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi, Sumiarti Somad, masih berlangsung dan ditargetkan rampung
akhir 2017. Dari empat BLK yang ditunjuk melaksanakan pelatihan itu, 46 paket
berlangsung di BLK Bandar Lampung, BLK Metro (47 paket), BLK Kalianda (22
paket), dan BLK Way Abung sebanyak 38 paket. "Kami berupaya agar semua
paket dapat terlaksana hingga akhir tahun agar makin banyak tenaga kerja
terampil," kata Sumiarti.(**)