Pemprov Lampung Tambah 1.044 Siswa SMAN/SMKN di 2018

BANDARLAMPUNG, katalampung.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung membuka 29 kelas baru pada Tahun Pelajaran 2018/2019 di tujuh kabupaten. Kelas baru tersebut ditargetkan mampu menampung tambahan 1.044 siswa baru dengan ketentuan masing-masing kelas menerima maksimal 36 siswa.

Pemprov Lampung Tambah 1.044 Siswa SMAN/SMKN di 2018
Foto ilustrasi siswa SMA/SMK
Ketujuh sekolah negeri itu dua berlokasi di Kabupaten Lampung Utara yakni SMAN 1 Hulu Sungkai dan SMAN 1 Bunga Mayang. Di Way Kanan yakni SMAN 1 Gedung Harapan, SMAN 1 Way Seputih Lampung Tengah, SMAN 4 Tumijajar Tulangbawang Barat, dan SMAN 1 Tanjungsari, Lampung Selatan. Sedangkan satu sekolah swasta dibangun atas rekomendasi Pemprov Lampung ke pemerintah pusat yakni SMA Muhammadiyah 1 Boarding School, Kecamatan Sungkai Utara, Lampung Utara.

Selain itu, Pemprov Lampung juga membangun enam kelas SMK Negeri Pertanian Sekampung, Lampung Timur, bersumber APBD 2017. Menurut Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo proses pembangunan tujuh unit sekolah baru (USB) tersebut mencapai 76% dan ditargetkan rampung di akhir 2017. Gubernur menargetkan penambahan siswa baru itu membuat makin banyak siswa SMA/SMK yang diterima di sekolah negeri dan mendapat Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA).

"Jangan sampai ada siswa di pelosok Lampung putus sekolah karena sulit untuk menjangkau SMA dan SMK negeri. Pemprov Lampung membangun sekolah baru agar siswa tak harus jauh ke pusat-pusat kota," kata Gubernur Ridho, Rabu (4/10/2017).

Sejak kewenangan SMA dan SMK beralih ke Pemprov Lampung per 1 Januari 2017, Gubernur Ridho memprioritaskan pembenahan gedung dan sarana belajar, agar standarnya tidak jomplang di tiap kabupaten. Berdasarkan hasil pendataan, ada enam kabupaten yang kualitas pendidikannya kurang baik dibandingkan daerah lain, yakni Pesisir Barat, Lampung Barat, Way Kanan, Tulangbawang Barat, Tulangbawang, dan Mesuji.

Menurut Gubernur, peningkatan mutu lulusan SMA dan SMK harus dimulai dari pembenahan sarana belajar dan pemerataan guru. "Penambahan kelas baru ini agar guru tidak menumpuk di perkotaan. Sedangkan upaya pemenuhan guru, selain dengan guru yang ada juga lewat program Lampung Mengajar," kata Ridho.

Pada bagian lain Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Sulpakar, mengatakan penambahan kelas baru dimulai sejak Tahun Pelajaran 2017/2018. Penambahan itu dilakukan di SMAN 1 Tanjungsari Lampung Selatan sebanyak 37 siswa dan SMAN 1 Gedong Harapan Way Kanan sebanyak 28 siswa.

"Penambahan ini membuat Lampung memiliki 333 sekolah negeri, terdiri dari 101 SMK negeri dan 232 SMA negeri. Penambahan ini merupakan upaya menyukseskan wajib belajar 12 tahun dan menurunkan angka putus sekolah. Kita berharap upaya Bapak Gubernur Lampung ini dapat meningkatkan indeks pembangunan manusia Provinsi Lampung," kata Sulpakar.

Pembangunan Muhammadiyah 1 Boarding School ini, menurut pengurus Muhammadiyah, Zainal Abidin, membuat warga di Sungkai Utara punya sarana belajar baru. Dia mengaku bersyukur karena Gubernur Lampung membantu merekomendasikan pembangunan tersebut ke pusat. "Kami bersyukur kini punya boarding school yang representatif," kata Zainal Abidin.(rls)
Diberdayakan oleh Blogger.