PMD Targetkan Akhir Oktober Program Inovasi Desa (PID) Sudah Bisa Berjalan
Foto katalampung.com - Sosialisasi Konsep dan Kebijakan Program Inovasi Desa di Ruang Rapat Dinas PMD Provinsi Lampung, Jum'at (06/10) |
Saat ditemui setelah selesai acara, Yuda Setiawan selaku
Kepala Dinas PMD Provinsi Lampung menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan program
nasional dalam rangka optimalisasi implementasi Dana Desa.
“Pada Kementrian Desa ada beberapa program unggulan,
ada Program Produk Keunggulan Desa, Program Sarana Prasarana Desa dan ada
BUMDes. Jadi ini dalam rangka mengoptimalkan pemberian Dana Desa, harapannya
berdampak kesitu dan muaranya adalah memberikan kesejahteraan pada masyarakat,”
ujar Yuda
Untuk Program PID, Menurut Yuda, gunanya adalah
memberikan pendampingan kepada desa agar bisa menemukan dan mengembangkan
potensi unggulannya sehingga memberikan manfaat untuk kesejahteraan
masyarakatnya. Jangan sampai Dana Desa yang sudah bertrilyun-trilyun diberikan
tapi dampak utamanya untuk memberikan kesejahteraan masyarakat tidak terukur
secara baik.
Selain itu, menurutnya sosialisasi ini bertujuan untuk
menyatukan persepsi tim yang dibentuk oleh Gubernur (M. Ridho Ficardo, red ). “Jika sudah satu persepsi maka
tim dapat berjalan selaras. Nanti akan dilakukan pertemuan-pertemuan dengan
Tenaga Ahli dan pertemuan dengan teman-teman di kabupaten. Kemudian nanti
eksekusinya di kecamatan, jangan sampai nanti dari atas dibiarkan bias kemudian
program tidak bisa berjalan dengan baik. Ini tugas dan tantangan kita sekaligus
menjadi tanggung jawab kita bersama,” jelas Yuda.
I Wayan Gunawan selaku Kepala Bidang Pemdes pada Dinas
PMD Provinsi Lampung juga menambahkan, saat ini desa telah memiliki anggaran
yang cukup besar untuk melaksanakan pembangunan di desanya.
“Desa ini kan sekarang anggaran sudah punya sendiri dan
dapat melaksanakan pembangunan di wilayah administrasinya, sehingga kita
harapkan desa dapat maju, mandiri, dan sejahtera. Jangan sampai, pemerintah
desa menganggap pembangunan itu hanya sekedar pembangunan fisik saja. Pada
saatnya itu akan habis sehingga perlu dilakukan pemberdayaan masyarakat juga.
Sehingga potensi masyarakat desa dapat terkelola secara optimal. Maka
dibutuhkan inovasi pada pemerintah desa, jangan sampai ‘nganar-nganar’, tapi harus
diarahkan,” imbuh Wayan dengan nada humor.
Saat dikonfirmasi pelaksanaan pembentukan Tim Program
Inovasi Desa (TPID) Wayan menargetkan pada akhir Oktober ini sudah bisa
berjalan.
“Target kita akhir Oktober proses dari kabupaten dan
provinsi selesai, November-Desember
sudah tinggal pelaksanaan di kecamatan. Nanti kita tinggal sebarkan. Desa memiliki
potensi masing-masing. Bisa jadi suatu inovasi cocok untuk beberapa desa tapi
kurang tepat untuk desa lainnya,” Tutup Wayan.(gsi)