UBL Cegah Infiltarasi Rakdikalisme di Kampus
Bukan fenomena baru dalam dunia pendidikan khususnya di
perguruan tinggi, adanya kehadiran kelompok-kelompok ekstrim kanan maupun
ekstrim kiri yang bermetamorfosa menjadi gerakan radikalisme. Gerakan radikalisme sendiri saat ini mendapat tempat
dari situasi sosial politik yang bergejolak.
Seperti yang ditulis oleh dosen Fakultas Teknik UGM Bagas Pujilaksono kepada Presiden Joko
Widodo. Dia menulis keperihatinannya terhadap paham radikalisme dan Anti
Pancasila. Oleh sebab itu, penguatan dunia kampus harus dilakukan karena rentan
terjadi penyusupan paham radikalisme.
Fenomena tersebut membutuhkan perhatian serius dari
semua pihak demi menyelamatkan dunia pendidikan dari gerakan radikalisme.
Wakil Rektor Universitas Bandar Lampung Dr. Bambang
Hartono. SH,.M.Hum mengatakan, membendung radikalisme merupakan tugas seluruh elemen bangsa. Semuanya
bertanggungjawab dalam menjaga kedaulatan NKRI.
Bambang mengatakan, supaya paham radikalisme tidak
masuk dilingkungan kampus, pihaknya selalu menghimbau mahasiswa supaya selalu
melakukan kegiatan yang positif, salah satunya seperti seminar wawasan
kebangsaan.
Kepada katalampung.com,
Bambang menyampaikan lima pesan kepada mahasiswa supaya terhindar dan mampu
membendung infiltrasi paham radikal di lingkungan kampus.
"Pertama,
kegiatan pemberdayaan organisai mahasiswa yang bersifat akademis, seni dan
budaya. Kedua, menjalin kerjasama
antara pihak pemangku kepentingan seperti Korem, Polda, Polres, tokoh
masyarakat dan agama," ujar Bambang.
Selanjutnya yang ketiga,
lanjut Bambang, mahasiswa melakukan kerjasama pendidikan disiplin oleh MENWA
UBL dengan Korem 043 Gatam. Keempat,
selaku Wakil Rektor, pihaknya melarang kegiatan apapun yang berbau SARA,
Politik dan kegiatan lain yang bertentangan dengan Undang-Undang Negara.
"Yang kelima,
menjalin silaturahmi serta melakukan kegiatan bersama-sama oleh organisasi
kampus," tutup dia.(sudi)