Sukses Gerbang Saburai, Gubernur Ridho Perkenalkan Gerbang Pelana
Pada tahap pertama, Gerbang Pelana difokuskan pada
wilayah yang berada di Teluk Lampung. Menurut Gubernur Ridho, Gerbang Pelana
merupakan pendamping Gerbang Saburai. "Permasalahan Pesisir Lampung ,belum
banyak tersentuh secara terpadu. Wilayah pesisir menjadi sumber kemiskinan
karena akses pendidikan rendah, daya beli rendah, dan tingkat kesehatan juga
masih rendah," kata Gubernur Ridho, Senin (20/11/2017).
Permasalahan pembangunan wilayah pesisir, menurut Ridho,
karena pengelolaan bersifat sektoral. Instansi dan institusi bergerak secara
sektoral dengan koordinasi yang lemah. Kemudian, peran masyarakat masih rendah.
Demikian halnya di bidang infrastruktur seperti keterbatasan air bersih dan
sanitasi. Permukiman tidak teratur dan cenderung kumuh, erosi pantai,
sedimentasi, infiltrasi air laut, dan pemanfaatan daerah pantai yang tidak
sesuai potensi.
"Jangan sampai terjadi kesenjangan antara desa
yang ada di darat dan di pesisir. Di darat, sejak 2016 Pemprov membangun desa
melalui Gerbang Saburai. Nah, di kawasan pesisir, kita coba bangun lewat
program Gerbang Pelana," kata Gubernur Ridho.
Provinsi Lampung memiliki garis pantai sepanjang 1.105
kilometer dengan 132 pulau besar dan kecil. Sumber daya pantai yang dapat
dikembangkan antara lain sumber daya perikanan, hutan mangrove, terumbu karang,
dan bahan bioaktif. Kemudian, sumber daya mineral dan geologi mineral seperti
mineral strategis, vital, dan industri.
Garis pantai Lampung juga dapat dikembangkan untuk
kawasan pariwisata, transportasi, komunikasi, sumber energi, konservasi, saran
pendidikan, penelitian, dan pertahanan keamanan. Saat, program Gerbang Pelana
tengah dimatangkan di Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda)
Provinsi Lampung bekerja sama dengan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan
Lautan, Institut Pertanian Bogor.
Menurut Kepala Balitbangda Provinsi Lampung, Mulyadi
Irsan, Gerbang Pelana merupakan program percepatan sinergitas pembangunan
wilayah pesisir Lampung. "Kita ingin mengoptimalkan segenap potensi dan
kebijakan baik pusat maupun daerah yang berwawasan lingkungan serta
berkelanjutan. Program ini ditargetkan ikut mempercepat pertumbuhan ekonomi
pesisir," kata Mulyadi Irsan.
Melalui program Gerbang Saburai, Gubernur Ridho
mendapat penghargaan Upakarya Wanua Nugraha (UWN) dari Kementerian Dalam Negeri
pada 2 Oktober 2017, karena dua tahun berturut-turut yakni pada 2016 dan 2017
mengantarkan Lampung meraih juara pertama Lomba Desa Tingkat Regional Sumatera.
Sebelum meraih penghargaan UWN, Gubernur Ridho juga dianugerahi penghargaan
sebagai pembina desa terbaik se-Sumatera, di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta,
pada 15 Agustus 2017.
Program Gerbang Desa Saburai yang didanai APBD Lampung
bergulir sejak 2016 di 100 desa. Pada 2017, Gerbang Saburai kembali menyasar
250 desa dan ditargetkan 380 desa dapat terangkat dari status tertinggal pada
2018. Setiap desa mendapat kucuran dana Rp240 juta. Seluruh desa yang masuk
program Gerbang Desa Saburai dipilih berdasarkan data Badan Pusat Statistik
sebagai alat ukur. (H-Prov)