Anjuran Memberi Salam Kepada Non Muslim

Opini - Suatu hari saya berkunjung ke rumah tetangga yang non muslim. Ketika hendak masuk ke rumahnya, saya bingung harus mengucap apa. Dari kecil kita dibiasakan mengucapkan salam ketika hendak masuk ke rumah seseorang. Sedangkan selama ini kita diajarkan tidak boleh mengucapkan salam kepada non muslim.

Anjuran Memberi Salam Kepada Non Muslim
Muhammad Farid

Kemudian saya mencari petunjuk dalam Alquran dan Hadis. Ternyata di Alquran justru kita diperintahkan untuk mengucapkan salam kepada non muslim.

Dan (Allah mengetahui) Ucapan Muhammad: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak beriman". Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari mereka dan Katakanlah: "Salaam”. kelak mereka akan mengetahui (nasib mereka yang buruk) (QS.Az Zukhruf, 43:88-89).

Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan "Salaam” (QS.Al Furqaan, 25:63).

Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: "Bagi Kami amal-amal Kami dan bagimu amal-amalmu, "Salaamun'alaikum”, Kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil". (QS.Al Qashash, 28:55).

Ayat-ayat itu jelas memerintahkan agar kita mengucapkan “salaam” atau “Salaamun'alaikum” kepada orang yang tidak beriman atau jahil yang belum mendapat hidayah Islam. Di ayat lain kita juga diperintahkan meminta izin dan mengucap salam jika hendak masuk rumah orang lain. Ayat ini berlaku umum tidak hanya rumah orang muslim tapi juga rumah non muslim.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” (QS.An Nur, 24:27).

Dalam sebuah hadis juga disebutkan, Ketika Rasulullah menjumpai kerumunan orang-orang yang terdiri dari muslim dan non muslim, beliau mengucapkan salam kepada mereka :

...Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, melewati sekelompok orang, yang di dalamnya ada 'Abdullah bin 'Ubay bin Salul. Dan itu terjadi sebelum 'Abdullah bin 'Ubay masuk Islam. Di dalam kerumunan itu berkumpul orang-orang dari berbagai agama yaitu: orang-orang Muslim, kafir, para penyembah berhala, dan Yahudi. Di sana juga terlihat 'Abdullah bin Rawahah. Ketika debu yang di timbulkan dari keledai (yang dikendarai Nabi shallallahu 'alaihi wasallam) mengenai kerumunan itu, 'Abdullah bin 'Ubay menutup hidungnya dengan bajunya dan berkata; "Jangan tutupi kami dengan debu." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan salam kepada mereka, lalu turun dan mengajak mereka kepada Allah (memeluk agama Islam) dan membacakan kepada mereka Al Qur'an mulia...” (HR.Bukhari No.4200).

Salam artinya damai atau selamat. Dalam bahasa Ibrani disebut “shalom”. Secara bahasa pengucapan yang benar adalah “Salaamun'alaikum”. Tapi tidak mengapa kita memakai bahasa pasaran yang biasa dipakai dalam percakapan yaitu “Assalammualaikum”.

Kalimat “Salaamun'alaikum” bukan sebuah do’a tapi sebuah pernyataan bahwa tidak ada rasa dengki dan permusuhan antara kita dan orang yang kita berikan salam. Jadi salam adalah ungkapan perdamaian. Dan Islam mengajarkan kita untuk menebarkan kedamaian dan keselamatan. Ketika kita berjumpa dengan Allah, kita akan mengucapkan “salaam” (QS.Al Ahzab, 33:44). Maksudnya bukan kita berdoa agar Allah mendapatkan keselamatan, tapi sebuah pernyataan bahwa kita berjumpa dengan hati yang damai, hati yang bersih.

Lantas, darimana munculnya larangan mengucapkan salam kepada non muslim. Ada sebuah hadis yang menyatakan sbb :

“dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian mendahului orang-orang Yahudi dan Nasrani memberi salam. Apabila kalian berpapasan dengan salah seorang di antara mereka di jalan, maka desaklah dia ke jalan yang paling sempit.” (HR. Muslim No.4030).

Ada kejanggalan dalam hadis ini. Saya rasa tidak mungkin seorang Nabi yang mempunyai akhlak yang mulia mengajarkan umatnya untuk tidak memberi jalan jika bertemu dengan penganut agama lain. Jadi menurut saya hadis ini bertentangan dengan Alquran dan hadis lainnya. 

Ternyata larangan mengucap salam kepada penganut agama lain sebenarnya berasal dari ajaran Kristen dalam Alkitab tepatnya di 2 Yohanes 1:10-11.

10. Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya.

11. Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat.

Jadi mulai sekarang tidak perlu ragu lagi untuk mengucap salam (damai) kepada non muslim karena merupakan perintah Allah dan dicontohkan oleh Rasulullah. Hanya saja salamnya jangan memakai “warahmatullahi wabarakaatuh” yang artinya rahmat dan berkat Allah atasmu. Karena orang kafir tidak dirahmati dan diberkahi Allah. Jadi cukup “Assalammualaikum” atau “Salaam”. Selain itu, jika hendak meringkas ucapan salam dalam tulisan atau sms hendaknya jangan menulis “ass” karena dalam bahasa Inggris artinya adalah (maaf) pantat. Tulis saja “salam” sudah cukup.

Tulisan ini tidak ada kaitannya dengan ucapan selamat Natal yang diharamkan para ulama. Karena Natal adalah bagian dari syiar agama lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan kelahiran Nabi Isa AS. Kita saling menghormati, toleransi dan tolong menolong dalam urusan dunia. Sedangkan untuk urusan agama sudah tegas, lakum dinukum waliyadin. untukmu agamamu, untukku agamaku.

Semoga bermanfaat.

Anjuran Memberi Salam Kepada Non Muslim
Oleh : Muhammad Farid
Penulis Buku Allah pun Taubat
Diberdayakan oleh Blogger.