Penerima Beasiswa Polinela Dibiayai Sampai Lulus, Termasuk Biaya Makan dan Tempat Tinggal
Hal tersebut disampaikan Gubernur Lampung (non-aktif)
Muhammad Ridho Ficardo saat bersilaturahmi dengan masyarakat pekon Yogyakarta
Selatan, kecamatan Gading Rejo, Pringsewu, Minggu (26/03) siang.
Sebelumnya, M.Ridho Ficardo juga melakukan Panen Raya
bersama masyarakat dan Gapoktan Sidorukun dari Desa Wonodai Utara.
Muhammad Ridho Ficardo menyatakan bahwa target
pembangunan di sektor pendidikan tidak hanya sekedar pemerataan akses
pendidikan namun harus diimbangi dengan pemerataan yang berkualitas dan salah
satu upaya yang dilakukan adalah melalui program Bosda.
Melalui Program Bantuan Operasional Daerah (Bosda),
Alhamdulillah pemerintah Provinsi Lampung telah membantu siswa yang berprestasi
namun memiliki keterbatasan finansial untuk tetap bersekolah. Pada tahun 2017
Pemprov telah menggelontorkan dana sebesar Rp.90 miliar lebih dari APBD 2017,
sedangkan pada Semester I tahun 2018, dana yang dianggarkan adalah sebesar
Rp22,9 miliar.
Sementara itu, Pak Tarman warga setempat mempertanyakan
soal bantuan pendidikan jika ingin melanjutkan kuliah, apakah Pemprov memiliki
program khusus untuk hal tersebut, apakah ada syaratnya layaknya ikatan dinas.
"Kalau bosda kan untuk sekolahan pak, kalau ada
yang mau melanjutkan kuliah tapi terhambat biaya bagaimana? saya pernah dengar
ada yang mengalami demikian kemudian menghadap pak gubernur terus langsung
dibiayai, apa memang benar pak, terus apakah ada ikatan dinas atau
semacamnya" ujarnya
Menanggapi Hal tersebut, Ridho menjelaskan bahwa saat
ini Gubernur Lampung bersama jajaran Pemerintah Provinsi telah mencanangkan
program beasiswa di Perguruan Tinggi Polinela khusus untuk anak petani yang
kurang mampu.
"Saat ini kita punya program beasiswa Polinela
pak, dibiayai sampai lulus, bukan hanya biaya kuliahnya saja, tapi semuanya
sampai biaya tempat tinggal, makan, dan laian-lain, pokoknya semuanya gratis
sampai lulus. Saat ini penerima beasiswa polinela jumlahnya 125 orang pertahun,
mungkin tahun ini atau kedepan bisa ditambah sampai 200 orang pertahun,"
papar Ridho
Kemudian masalah ikatan dinas Ridho menyatakan tidak
ada ikatan dinas dalam program tersebut, "Tidak ada ikatan dinas, kami
ikhlas memberikan biaya itu semua untuk mayarakat, dengan harapan mungkin 10
atau 20, atau mungkin 30 tahun kedepan, ketika Provinsi Lampung membutuhkan
bantuan mereka, maka mereka akan terpanggil hatinya untuk membantu Lampung yang
kita cintai ini," pungkas Ridho.(***)