Dinas Kehutanan Provinsi Lampung dan Kementerian LHK Gelar FGD Pengelolaan Jasa Lingkungan
Dalam
FGD ini hadir Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan, Kirsfianti L.
Ginoga. FGD dibuka oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung yang diwakili
oleh Kepala Bidang Perlindungan dan Konservasi Hutan, Wiyogo Supriyanto dan
diikuti oleh unsur UPT Kementerian LHK, unsur Dinas Kehutanan dan Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Lampung, akademisi, masyarakat dan NGO (Non Government Organization), serta
menampilkan enam narasumber.
Dalam
sambutan, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan, Kirsfianti L. Ginoga,
menjelaskan bahwa Taman Nasional memiliki nilai strategis, sebagai benteng
terakhir pelestarian ekosistem dan biodiversitas.
"Setiap
Taman Nasional memiliki tipologi spesifik, satwa prioritas berperan dalam
ekosistem, serta memiliki potensi jasa ekosistem dan lingkungan,"
ujarnya.
Dalam
acara ini juga ditandatangani dukungan terhadap pengembangan stasiun riset oleh
para pihak dari perwakilan peserta. Stasiun riset di taman nasional telah
terbangun di tujuh taman nasional di Indonesia.
Diharapkan
dengan adanya stasiun riset tersebut Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
(TNBBS) dan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) menjadi ke delapan dan ke
sembilan.
"Apalagi,
kedua Taman Nasional ini merupakan warisan dunia dan Asean. Pengelolaan Taman
Nasional berbasis riset ini menjadikan pengelolaan akan semakin baik,"
ujar Kapuslitbanghut ini (Humas Prov).