Panen Raya Padi Organik, Lampung Dukung Kedaulatan Pangan Nasional
Ketua KEIN Sutrisno Bachir (kanan) dan Taufik Hidayat saat panen padi organik di Desa Rengas, Lampung Tengah, Selasa, 1 Mei 2018. |
Taufik
juga menjelaskan Provinsi Lampung kini terus mendorong peningkatan produksi,
mutu dan daya saing produk pertanian tanaman pangan dan hortikultura.
"Diketahui
bersama selama periode 2014-2017 pertumbuhan ekonomi Lampung selalu berada di
atas pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi Lampung pada tahun 2017
sebesar 5,17 %, berada di atas pertumbuhan ekonomi Nasional (5,07%) dan
rata-rata Sumatera (4,3%), Provinsi Lampung tertinggi ketiga di wilayah
Sumatera setelah Sumatera Selatan dan Sumatera Barat," ujarnya.
Sumbangan
sektor pertanian terhadap PDRB Lampung Tahun 2017, ujar Taufik, berdasarkan BPS
Lampung adalah sebesar 30,40 %. Selain itu sektor pertanian masih merupakan
lapangan pekerjaan utama bagi sebagian besar penduduk Lampung, yaitu 45,94 %.
"Dengan
demikian, membangun dan mengembangkan pertanian tanaman pangan dan hortikultura
merupakan sebuah keharusan bagi Provinsi Lampung," katanya.
Bila
dilihat dari indikator tingkat pendapatan melalui Nilai Tukar Petani (NTP),
pembangunan sektor pertanian Provinsi Lampung Tahun 2017. Hal ini menunjukkan
kinerja yang sangat baik, yaitu sebesar 107,35 % tertinggi di Sumatera dan
keempat secara Nasional setelah Sumatera Barat, Jawa Barat dan NTB serta diatas
NTP Nasional, yaitu 101,66 %.
"Kita
patut bergembira bahwa kinerja pembangunan sektor pertanian khususnya padi di
Provinsi Lampung beberapa tahun terakhir cukup menggembirakan, bila dilihat
dari sisi produksi," ujarnya.
Taufik
menyebutkan produksi padi Lampung, berdasarkan Angka Sementara (ASEM) 2017
sebesar 4.247.234 Ton GKG, meningkat dibandingkan dengan Tahun 2016 sebesar
4.020.420 Ton GKG atau mengalami peningkatan sebesar 5,64%. Provinsi Lampung
menjadi nomor tiga di Sumatera dan nomor tujuh secara Nasional, dengan
kontribusi terhadap nasional sebesar 5,24%.
"Dalam
meningkatkan sektor pertanian, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melakukan
upaya perbaikan dibeberapa sektor pertanian diantarnya rehabilitasi Jaringan
Irigasi Tersier di 14 kabupaten/kota se-Provinsi Lampung," katanya.
Selain
rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier, Pemprov Lampung juga memberikan bantuan
pra tanam berupa traktor alat tanam (transplanter) Combine Harvester Power Threser fasilitasi benih unggul
bersertiflkasi, konservasi air di lahan kering dan pompanisasi.
Lalu,
Pemprov Lampung juga melaksanakan program peningkatan kesejahteraan petani
melalui pengembangan jalan usaha tani tembakau di Kabupaten Lampung Selatan (1
km) dan pembangunan jalan usaha tani di kawasan perkebunan di Kabupaten
Tanggamus (1 km), Lampung Utara (1 km), dan Way Kanan (1 km).
"Berbagai
dukungan tersebut diharapkan dalam mempercepat pembangunan pertanian dalam
rangka pemantapan ekonomi daerah untuk peningkatan kesejahteraan rakyat yang
berkeadilan," ujarnya.
Taufik
menekankan para petani khususnya di Desa Rengas di Kecamatan Bekri untuk secara
terus menerus berupaya meningkatkan produksi padinya dan tanaman pangan
lainnya.
"Potensi
lahan yang ada agar dikelola secara optimal. Para petani juga harus dapat
menjalin kerjasama dengan mitra usaha bidang pertanian. Dan para Penyuluh
Pertanian Lapangan (PPL) agar terus menerus meningkatkan pembinaan dan
bimbingan kepada petani, mengingat bahwa Pemerintah telah banyak memperhatikan
para penyuluh dengan memberikan Biaya Operasional Penyuluh (BOP)," katanya.(H-Prov/dde)