Alzier Dukung Pelaporan Politik Uang Pada Pilgub Lampung 2018
KATALAMPUNG.COM – Tokoh
masyarakat Lampung, M. Alzier Dianis Thabranie mendukung penuh laporan dugaan
pelanggaran pidana money politik Pasangan Calon (Paslon) Gubernur-Wakil
Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi – Chusnunia alias Nunik ke Bawaslu Lampung.
Dia berharap sentra Gakumdu yang terdiri dari Bawaslu, Polda dan Kejati Lampung
tidak main-main dan terkesan “main mata” merespon laporan tersebut.
“Kalau ini terjadi, bila
perlu saya yang akan menghadap langsung ke Bawaslu RI, Mabes Polri dan
Kejaksaan agar paslon nomor 3 ini dibatalkan,” tutur Alzier usai acara
sosialisasi pencalonan dan bimtek aplikasi sistem pencalonan
(silon) peserta pemilihan umum anggota DPD RI, di Hotel Emersia
Bandarlampung, Jumat (29/6/2018).
Menurut Alzier, sebagai
putra daerah di Lampung yang lahir dan nantinya akan meninggal dunia serta
dikuburkan di Lampung, dirinya sangat prihatin fenomena politik uang saat
pilgub, 27 Juni 2018 lalu.
“Sebagai putra daerah
Lampung saya ada piil Pesenggiri yang menjadi tatanan moral dan pedoman
bersikap serta perilaku dalam segala aktivitas kehidupan. Karenanya jujur saya
akan terus melawan. Saya tidak mau Lampung dipimpin oleh pemimpin yang bisa
disetir atau diatur kelompok tertentu. Sudah jelas, terang-benderang, ada
proses tidak wajar di pilgub Lampung. Ada kekuatan coorporate. Ini sudah
menjadi rahasia umum,” tegas Alzier.
Yakni bahwa majunya Arinal
di pilgub Lampung diduga disupport salahsatu perusahaan besar di Lampung
sehingga memicu keresahan di masyarakat. “Saya banyak aspirasi. Malu saja
Lampung dipimpin orang yang tak memiliki wibawa. Mau dibawa kemana Lampung
kedepan. Dimana ada Cagub yang dipeluk-peluk atau ditepuk-tepuk oleh bos
coorporate di kegiatan kampanye dan lain-lain. Ini sudah keterlaluan,”
tegasnya.
Karenanya Alzier
menghimbau semua elemen masyarakat Lampung bersatu. Termasuk juga media massa,
media cetak dan elektronik di Lampung.
“Jangan hanya karena
disumpal “kue iklan” langsung menutup mata. Jangan pentingkan diri sendiri.
Pikirkan mau dibawa kemana Provinsi Lampung yang sangat kita cintai ini. Sekali
lagi malu. Sebagai putra-putri Lampung kita harus menjunjung tinggi Piil
Pesenggiri. Jangan jual atau gadaikan provinsi ini. Pikirkan dan malu sama
anak-cucu karena akan tercatat dalam sejarah. Bahwa sebagai putra Lampung kita
menjadi “pecundang politik”,” tutup Alzier.