Gerakan 20.000 Mahasiswa Lawan Politik Uang
KATALAMPUNG.COM -
Gerakan 20.000 mahasiswa lawan politik uang yang dipimpin oleh Presiden BEM Universitas
Lampung Muhammad Fauzul Adzim sudah melakukan pengawalan gerakan dari awal
tahapan pilkada hingga tiba di hari pemilihan di TPS seluruh Lampung, Rabu, 27
Juni 2018.
“Melihat, memperhatikan
dan terjun langsung ke lapangan, bahwa pilkada Provinsi Lampung 2018 adalah
kematian demokrasi, pragmatisme dan pelanggaran-pelanggaran dalam proses
pilkada bisa melenggang dengan gegap gempita dan bahagia tidak sama sekali dianggap
serius dan ditindak secara tegas oleh Bawaslu Provinsi Lampung dan
penyelenggara lainnya,” ujar Pernyataan Sikap Gerakan 20.000 Mahasiswa Lawan
Politik Uang yang diterima katalampung.com, Kamis, 28 Juni 2018.
Mereka menilai
kecurangan-kecurangan ini dimulai dari sembako, amplop, bahkan pelibatan
perangkat desa sebagai tim pemenangan paslon. “Ini semua menodai dan merusak
bahkan mematikan ruh demokrasi di Provinsi Lampung,” tulis pernyataan itu.
Menyikapi beragam kecurangan ini Jendral Gerakan 20.000
Mahasiswa Lawan Politik Uang, menyatakan sikap:
1. Menyatakan protes
kepada bawaslu Provinsi Lampung yang
tidak mampu bekerja sesuai harapan bahkan mengecewakan dikarenakan banyaknya
temuan-temuan yang tidak mampu diselesaikan hingga akhir.
2. Mengecam kepada bawaslu
Provinsi Lampung yang tidak bisa menjaga nilai-nilai demokrasi yang luhur dan
melepaskannnya dari pengkhinatan-pengkhianatan elit politik seperti campur
tangan yang membabi buta oleh perusahaan
dalam proses pemenangan serta politik transaksional.
3. Mengekspresikan
keresahan dan kegelisahan rakyat terhadap proses demokrasi yang penuh dengan
tipudaya dan ilusi demokrasi liberal yang tidak terfokus pada kesejahteraan
rakyat, dan hanya menjadikan rakyat sebagai objek politik saja.
4. Mengecam keras para
pemilik modal, korporasi, komprador, elit pengusaha yang menjadikan momen
pilkada, pileg, pilpres dan proses demokrasi lainnya, sebagai alat
melanggengkan kepentingan perusahaannya. Bukan untuk kepentingan rakyat.
5. Sebagai ajakan kepada
seluruh elemen masyarakat dan negara untuk mawas diri terhadap rongrongan para
pengkhianat negara di momen-momen politik. Jangan sampai tahun-tahun politik
ini negara kita terpecah belah dan jangan sampai di tahun-tahun politik ini
kita menjual kepercayaan rakyat kepada kaum pemilik modal.
6. Menyatakan dengan tegas
bahwa mahasiswa senantiasa siap mengawal demokrasi Lampung, untuk terciptanya
kedaulatan rakyat, kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia.
Presiden
BEM Universitas Lampung Muhammad Fauzul Adzim