BI: Optimisme Konsumen Terjaga Pada Survei Agustus 2018
Berdasarkan Laporan Survei Konsumen Bank Indonesia, Kamis, (6/9) diungkapkan bahwa penurunan IKK terjadi
pada seluruh kelompok tingkat pengeluaran responden dengan pengeluaran Rp4,1-5
juta per bulan. Sementara dari sisi usia, penurunan IKK terjadi pada hampir seluruh
kelompok usia responden, terutama pada reponden berusia 51-60 tahun.
Secara spasial, sebanyak
11 kota pelaksana survei mengalami penurunan IKK pada Agustus 2018, dengan
penurunan terdalam terjadi di Kota Mataram (-14,4 poin) yang ditengarai akibat
dampak gempa.
Bank Indonesia dalam
laporannya menilai masih terjaganya optimisme konsumen terutama ditopang oleh
ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan. Hal ini didukung oleh
masih kuatnya ekspektasi terhadap penghasilan yang diterima dan ekspektasi
kegiatan usaha meski tidak setinggi hasil survei bulan sebelumnya.
Cerminan ini dapat dilihat
pada Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) sebesar 133,9 dan Indeks Kondisi
Ekonomi Saat Ini (IKE) sebesar 109,2.
Hal ini mengindikasikan
bahwa persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini juga masih berada
pada level optimis, meskipun tidak sekuat bulan sebelumnya terutama dipengaruhi
oleh indikator ketersediaan lapangan kerja. Dimana pada bulan Juli 2018 IKE
sebesar 115,0.
Sementara dari sisi
penghasilan, pada Agustus 2018, keyakinan konsumen terhadap penghasilan saat
ini dibanding kondisi 6 bulan yang lalu melemah, tercermin dari indeks
penghasilan saat ini yang turun dari 127,3 pada bulan sebelumnya menjadi 120,2.
Penurunan indeks
penghasilan terjadi pada seluruh kategori pengeluaran responden, terdalam pada
responden dengan pengeluaran Rp1-2 juta per bulan. Sementara dari sisi usia,
penurunan penghasilan terjadi pada hampir seluruh kategori usia, terutama pada
responden berusia diatas 60 tahun.
![]() |
Perkembangan Komponen Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini, Agustus 2018. Sumber: Bank Indonesia |
Untuk 3 bulan mendatang
(November 2018), hasil survei mengindikasikan bahwa tekanan kenaikan harga pada
kurun waktu tersebut diperkirakan relatif stabil. Ekspektasi terhadap
perkembangan harga ke depan ini didukung persepsi positif konsumen terhadap
ketersediaan barang dan jasa yang cukup memadai dan distribusi barang yang
lancar.(bi/gsu)