Batobi, Jajanan Sehat Innovasi Mahasiswa Darmajaya

KATALAMPUNG.COM - Riko Nopriansyah, mahasiswa angkatan 16 jurusan manajemen Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya, Bandar Lampung tidak menyangka bahwa innovasinya membuat batagor ubi (batobi) telah menghantarkannya memenangkan kompetisi Darmajaya StartUp Competition (DSC) 2018 yang diselenggarakan oleh Inkubator Bisnis dan Teknologi (Inkubitek) Darmajaya.


Batobi, Jajanan Sehat Innovasi Mahasiswa Darmajaya


Riko menceritakan pengalamannya bisa menjadi salah satu pemenang di kompetisi ini, “Bisnis ini bisa dikatakan berawal dari terpaksa, karena saya sedang mengambil mata kuliah Technopreneurship dan Pengembangan Bisnis yang mewajibkan untuk membuat suatu usaha," papar Riko

Akhirnya saya melakukan observasi lapangan dan tertarik dengan bahan dari ubi ungu karena mempunyai antioksidan tinggi yang bermanfaat sebagai antikanker bagi tubuh kita.

Menurutnya, dari situlah tercetuslah ide membuat batagor ubi, dan saya mulai tertarik dengan mata kuliah ini serta mengikutkan hasil innovasi ini ke perlomjelasnya 2018.

Riko juga menceritakan bagaimana tahapan innovasinya hingga produknya sekarang menjadi favorit dikalangan mahasiswa Darmajaya.

“Sudah tidak terhitung lagi berapa banyak saya melakukan percobaan membuat Batobi ini, berkat tekat dan semangat dari tim kami yang terdiri dari 4 orang serta pendampingan dari Inkubitek Darmajaya, akhirnya kami bisa soft opening hari ini,” ucapnya

Ia juga menceritakan bagaimana batobi miliknya terjual laris saat pertama kali soft opening, “Dalam waktu tiga hari ini selama soft opening kami telah menjual 145porsi yang habis sebelum jam 12.00 dan kami berikan diskon 20% sampai tanggal 4 Oktober 2018,” jelasnya

Dalam perkembangan bisnisnya, Riko berharap dua tahun kedepan, bisa mempunyai 4 cabang lagi yang tersebar di Bandar Lampung, sehingga para penikmat batobi ini akan semakin banyak.

Lilla Rahmawati, S.Sos., MM selaku Kepala Bagian Inkubitek & Career Center Darmajaya memaparkan tidak hanya Batobi saja yang memenangkan kompetisi DSC 2018 ini, di kategori food selain Batobi, ada Gobela dan Rotbal Lampung yang akan menyusul soft openingnya, lalu dalam kategori digital ada Anonymograph, Nurse Back, dan Farm Cloud.

Keenam pemenang ini akan mendapatkan akses bantuan modal usaha dari Darmajaya total 50 juta diberikan secara bertahap, dana itu berupa pinjaman tanpa bunga atau dibilang bunga 0%, setelah usaha mereka jalan. 

"Kami akan terus memonitoring sampai dikatakan layak untuk dilepas, nah waktunya kurang lebih dua tahun, setelah tahapan itu mereka wajib mengembalikan dana yang dipinjamkan, karena dana ini akan diputar kembali untuk pemenang DSC di tahun berikutnya,” jelas Lilla

Ketua Yayasan Alfian Husin, Dr. Andi Desfiandi, SE., MA mengapresiasi innovasi yang dilakukan oleh Riko, menurutnya mahasiswa zaman now harus pintar melihat peluang. 

“Memulai bisnis itu harus cerdas dalam melihat peluang, seperti Riko yang memilih bisnis kuliner, karena generasi milenial ini suka yang unik-unik maka tercetuslah batagor ubi, dan terbukti ada pasarnya,” papar Andi

Ia juga berpesan bahwa memulai usaha itu mudah tapi untuk mempertahankan dan menangkap peluang-peluang untuk berinnovasi lagi itu yang sulit, maka untuk usahanya agar lebih maju dan berkembang jangan lupa kelola keuangan dengan baik.

“Selamat untuk Riko atas soft opening Batobi nya, semoga laris dan menjadi jajanan hits tahun ini, saya hanya berpesan janganlah mudah puas dengan apa yang telah kamu ciptakan hari ini teruslah berinnovasi karena trend di dunia bisnis itu akan cepat berubah-ubah dan pasar tentunya juga akan berubah,” tutup Andi.(***)
Diberdayakan oleh Blogger.