Atasi Pikun Dengan Melatih Otak
KATALAMPUNG.COM – Selain mengunjungi
dokter secara teratur, cara mengatasi pikun adalah secara rutin melatih otak.
Melatih otak ini dapat dilakukan dengan cara mengembangkan hobi dan minat baru.
Demikian disampaikan oleh dr.
Zam Zanariah, Sp.S.M.Kes., saat menjadi bintang tamu dialog spesial mengenai
Demensia (Pikun) di Tegar TV, Bandar Lampung, Rabu, 14 November 2018.
Selain melatih otak, cara
mengatasi pikun adalah dengan membuat catatan daftar aktivitas, dan pengingat
yang membantu ingatan lainnya.
"Penyebab pikun
karena fungsi memori otak sangat rumit karena hampir terlibat pada semua
aktivitas otak. Oleh sebab itu, cedera yang memengaruhi kepala dan otak dapat
mengganggu ingatan,” jelas dr. Zam.
Menurut dokter spesialis syaraf
ini, penyakit pikun merupakan akibat kerusakan struktur sistem sinyal otak
(sistem yang mengendalikan emosi dan ingatan). Kondisi tersebut disebabkan oleh
gangguan otak atau penyakit saraf.
"Demensia (Pikun)
adalah kondisi ketika seseorang butuh waktu lebih lama untuk mengingat atau
lupa apa yang mereka lakukan sebelumnya. Seiring bertambahnya usia, perubahan
muncul di semua bagian tubuh, termasuk otak,” katanya.
Ia menambahkan, pikun
adalah kondisi yang biasanya terjadi dalam proses penuaan. Dalam dunia medis,
pikun adalah salah satu gejala penyakit Demensia.
Kondisi ini paling sering
dialami oleh orang lanjut usia (lansia). Meski begitu, kata dr. Zam, beberapa
orang muda juga bisa saja mengalami pikun. Pikun pada orang muda biasanya
disebabkan karena cedera kepala dan trauma psikologis parah.
Acara yang dipandu oleh Christian
Romeo tersebut, selain menghadirkan dr. Zam juga dihadiri sepasang Runner Up 1
Duta Bersih Narkoba Provinsi Lampung yakni Okta dan Kevin. Sepasang runner up tersebut
juga aktif berdialog mengenai demensia.
Menurut Kevin, tanda-tanda
demensia meliputi sering menanyakan hal yang sama berulang kali, sering
tersesat di tempat yang sudah lama dikenalinya, tidak bisa mengingat dan
mengikuti aturan, bingung tentang waktu, orang, dan tempat serta lupa
langkah-langkah untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan, minum,
mandi, pakai sepatu, dan berpakaian.(rls/dde)