Sumur Wakaf Dibangun, Petani Desa Mojopahit Kecamatan Punggur Lampung Tengah Harapkan Panen Meningkat


KATALAMPUNG.COM - Petani daerah Dusun 4 Sidodadi, Desa Mojopahit, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah berharap panen tahun ini lebih banyak dari biasanya. Sebab, pembangunan Sumur Wakaf yang dilakukan sejak Jumat (22/3) silam, di daerah pertanian mereka, bakal ditargetkan rampung dalam waktu dekat. Keberadaan Sumur Wakaf diharapkan mampu mengairi sawah mereka saat musim kemarau sehingga panen tetap bisa dilaksanakan.


Sumur Wakaf Dibangun, Petani Desa Mojopahit Kecamatan Punggur Lampung Tengah Harapkan Panen Meningkat



“Saat ini progres sumur wakaf tinggal finishing, pengecatan, pemasangan sibel (pompa air) dan pipa-pipa, serta pemasangan prasasti untuk peresmian. Insyaallah, akhir pekan ini rampung semua,” ungkap Dinia Rumaini selaku Koordinator Program Global Wakaf Lampung, Jum'at (5/4).

Para petani yang menanam padi, jagung, singkong dan kacang-kacangan di sana biasanya hanya memanen paling banyak dua kali dalam satu tahun, itu pun bila optimal. Namun, seringnya hanya satu kali dalam setahun.

“Kalau musim kemarau atau belum ada jadwal tanam, kondisi tanah di sana kering. Hanya mengandalkan dari air hujan. Di dekat Sumur Wakaf juga terdapat rawa. Namun kalau irigasinya mati, airnya kering,” jelas Dinia.

Adanya Sumur Wakaf diharapkan mampu meningkatkan jadwal panen petani hingga tidak kurang dari tiga kali dalam satu tahun. Warga menyambut harapan ini dengan antusias, sehingga  mereka ikut turun langsung untuk membantu pengerjaan Sumur Wakaf.

“Selama pembangunan, warga gotong-royong dari persiapan material sampai sekarang pengecatan. Selain itu, warga penerima manfaat juga akan melakukan swadaya masyarakat untuk merawat sumur wakaf kedepanya,” imbuh Dinia.

Selama pembangunan Sumur Wakaf, menurut Dinia, proses berjalan relatif lancar. Kendala satu-satunya adalah medan yang tidak dapat diakses oleh mobil pengangkut barang, sehingga menyulitkan pengangkutan material ke tempat pembangunan sumur. Karena kesulitan ini, warga mesti mengangkut bahan material hingga 150 meter ke tempat pembangunan.

Gotong-royong dapat terlaksana karena warga sadar betul manfaat yang akan mereka dapatkan dengan hadirnya Sumur Wakaf.

“Warga bergotong royong supaya sumur ini bisa terbangun dengan cepat dan sesuai dengan standar Global Wakaf,” terang Dinia.
Diberdayakan oleh Blogger.