Dwita Ria Dorong Pemerintah Naikan Besaran Beasiswa Untuk Siswa SMK

KATALAMPUNG.COM - Ir. Dwita Ria Gunadi, Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Lampung II melakukan kunjungan kerja ke Daerah Pemilihan Lampung II dalam rangka penyaluran Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) Tahun 2019 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang merupakan salah satu mitra kerjanya di Komisi X DPR RI, sekaligus untuk penyerapan aspirasi.


Dwita Ria Dorong Pemerintah Naikan Besaran Beasiswa Untuk Siswa SMK

Dwita Ria berkunjung ke SMK Muhammadiyah 1 Kalirejo dan SMK Al-Ihsan Bangun Rejo Kabupaten Lampung Tengah. Kedatangannya rupanya sudah ditunggu. Kepala SMK Muhammdiyah 1 Kalirejo menuturkan, bahwa bantuan program Indonesia Pintar sangat bermanfaat. 

"Kami sangat berterimakasih kepada Ibu Dwita Ria yang memperhatikan kondisi kami di daerah, semoga program ini dapat berlanjut," ujar Johar Ma'nun selaku Kepala Sekolah Muhammadiyah 1 Kalirejo dalam sambutannya, Jumat (10/1).

Johar juga menuturkan, kebutuhan sekolah akan sarana prasarana pendukung praktik siswa masih sangat kurang, sehingga dia meminta bantuan agar SMK terus mendapat perhatian pemerintah.

Aspriasi tersebut diterima oleh Dwita Ria, dia mengatakan bahwa memang biaya sekolah dan praktik siswa SMK harus menjadi prioritas. Untuk itu Dwita Ria akan mendorong peningkatan jumlah penerima maupun besaran biaya beasiswa yang akan diterima siswa tingkat SMK.

"Saya akan mengupayakan dan mendorong agar pemerintah menyetujui, besaran beasiswa yang diterima siswa SMK meningkat, karena SMK tujuannya untuk bekerja, jadi harus dibekali alat praktik yang mampu menjawab tantangan kerja, maka peningkatan besaran beasiswa lebih tinggi dari SMA itu sangat relevan," ujarnya.

Dwita Ria memang tengah fokus untuk menjaring aspirasi terkait sekolah vokasi, karena dirinya juga merupakan Panja Pendidikan Vokasi di Komisi X DPR RI. Dwita Ria berharap, dengan semakin banyak aspirasi daerah yang dihimpun, kinerja Panja Vokasi bisa sesuai harapan semua pihak. 

"Sekolah vokasi disiapkan untuk bekerja, maka jangan sampai pengangguran masih didominasi oleh sekolah vokasi seperti SMK dan Diploma. Itu paradoks yang harus kita benahi, dan kita carikan solusi. Kalau kita lihat, memang saprasnya juga kurang, bagaimana mereka mau terlatih," kata Dwita Ria.(***)
Diberdayakan oleh Blogger.