Budiharto Setyawan: Peran UMKM Sangat Strategis
KATALAMPUNG.COM - Budiharto Setyawan selaku
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung mengatakan, UMKM
memiliki peranan yang strategis. Indikasi ini dapat dilihat dari peranan UMKM
yang mencakup hampir 99% dalam menggerakkan perekonomian Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Budiharto saat
memberikan sambutan dan membuka acara KAGAMA INKUBASI BISNIS (KIB) VIII di
Ruang Pertemuan Lantai IV Kantor BI Provinsi Lampung, Sabtu (29/02). Ia mengapresiasi
atas sinergi yang dibangun untuk memajukan UMKM antara KAGAMA, BI dan Dinas
Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung. “Sesuai amanat Gubernur BI Perry Warjiyo, yang
kebetulan juga KAGAMA, yang mengarahkan kepada kami untuk bersinergi dengan
seluruh stakeholder,” jelasnya.
Menurutnya, peserta KIB ke-VIII ini pada
awalnya ditergetkan sekitar 100 orang, namun karena antusiasme pelaku UMKM
besar terhadap KIB sehingga peserta bertambah menjadi 230 orang. “Ini
menunjukkan bahwa antusiasme untuk mengikuti perkembangan kekinian sangat
besar. Hal ini sesuai dengan visi BI yang ingin ‘Menjadi bank sentral yang berkontribusi
secara nyata terhadap perekonomian Indonesia dan terbaik diantara negara emerging markets’. Berkontribusi nyata
terhadap perekonomian adalah tidak hanya bergerak pada tataran policy (kebijkan) tapi juga pada tataran
implementasi.”
Budiharto menjelaskan, BI memiliki tiga
kewenangan, sedangkan UMKM berada pada kewenangan Stabilitas Sistem Keuangan. Karena
itu, BI juga memiliki kepentingan yang sama seperti Pemerintah Provinsi
Lampung, yakni agar UMKM naik kelas. Dengan irisan yang ada ini, ia berharap
perkembangan UMKM dapat meningkatkan stabilitas perekonomian Indonesia.
“Jika dilihat dari struktur piramida UMKM,
terdapat bolong di tengah 'hole in the
middle', dimana 90% adalah UMKM, menengah sedikit, besarnya sangat sedikit
tapi sangat menguasai perekonomian. Hal ini menjadi fokus BI untuk mengubah
struktur tersebut,” katanya.
Ia menambahkan, BI mengelompokkan UMKM ke
dalam empat tahapan yaitu, UMKM Potensial, UMKM Sukses (terhubung dengan
Lembaga Keuangan), UMKM Sukses Digital (memasarkan produk tidak hanya offline
tapi juga menggunakan conversational
platforms seperti media social dan
market place), dan UMKM Sukses Ekspor.
Menurut Budi, saat ini pihaknya mengembangkan
pembayaran digital, dimana sejak 17 Agustus 2019 telah meluncurkan QR Code Indonesian Standard (QRIS). QRIS
sangat bermanfaat bagi UMKM dalam memudahkan transaksi. “Hal ini dimaksudkan
untuk memudahkan transaksi dengan UNGGUL (Universal, Gampang, Untung dan
Langsung). Dengan QRIS, transaksi dilakukan secara online,” paparnya.(tim/kl)