BKKBN Provinsi Lampung Gelar Rakerda Banggakencana
KATALAMPUNG.COM - Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Lampung
melaksanakan Acara Rapat Kerja Daerah Program Banggakencana Provinsi Lampung,
di Hotel Emersia Bandarlampung, Rabu (4/3).
Tema Rakerda Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Provinsi Lampung
tahun 2020 adalah "Banggakencana di Era Millenial Untuk Indonesia Maju,
Sejahtera dan Berkeadilan Mamuju Lampung Berjaya".
Dalam sambutan Kepala
BKKBN Provinsi Lampung Uliantina Meiti, mengatakan kepada seluruh peserta Pra
Rakerda untuk bersama-sama mencari solusi dan meningkatkan komitmen dalam
Program Banggakencana di Provinsi Lampung.
"Kami sampaikan bahwa
Potret capaian Program Pembangunan Banggakencana di Provinsi Lampung
berdasarkan laporan Statistik Rutin sampai dengan Bulan Januari 2020 dapat kami
sampaikan bahwa capaian rata-rata Peserta KB Baru (PB) masih sebanyak 19.542
atau sebesar 7,14 persen dari target yang ditetapkan Tahun 2020 sebanyak
273.786, Kemudian Capaian Peserta KB Aktif (PA) 98,22 persen atau sebesar
1.357.599 dari target Peserta KB Aktif 2020 sebesar 1.382.161," jelas
Uliantina.
Lalu, Lanjut Uliantina,
Persentase Capaian Unmet Nneed sebesar 13,24 persen dari Target Kinerja tahun
2020 sebesar 8,69 persen, dan Persentase penurunan Angka ketidakberlangsungan
pemakaian kontrasepsi (DO) terhadap PA 2020 sebesar 3,03 persen.
"Berdasarkan data
untuk pencapaian Program Banggakencana Provinsi Lampung tersebut. Pada
kesempatan ini ingin saya sampaikan beberapa hal penting antara lain, Penguatan
Rantai Pasok Alat dan Obat Kontrasepsi, Dilakukan dua hal yaitu satu bekerja
sama dengan LKPP menetapkan perencanaan pengadaan kontrasepsi melalui E-Katalog
sektoral yang diharapkan akan terjadi percepatan dan kelancaraan pengadaan
kontrasepsi," ucapnya.
Kemudian, dengan melakukan
distribusi dinamis yaitu dengan memindahkan kontrasepsi yang tersedia pada
gudang BKKBN Provinsi yang stoknya berlebih diredistribusi ke Provinsi lain
yang stoknya mengalami kekurangan.
Disisi lain, Unliantina
mengatakan, selain hal tersebut di atas juga melalui perbaikan dan pembenahan
supply chain rantai pasok meliputi, pemenuhan jenis/produk alokon sesuai dengan
kebutuhan PUS, merencanakan kebutuhan didasarkan atas selera dan mekanisme
pasar melalui kombinasi perencanaan bottom up dan top down, distribusi baik
jalur pemerintah maupun jalur swasta dan bahkan jalur khusus, mengembangkan
kemandirian melalui kerjasama pemerintah dan swasta (public private
partnership), dan digitalisasi perencanaan kebutuhan, distribusi dan kondisi
real time stock Alokon.
"Penguatan Sistem
Pelaporan, Pencatatan dan Data, Untuk mendapatkan data yang berkualitas dan
real time diperlukan suatu sistem pelaporan yang dapat digunakan untuk
mendukung Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga.
Salah satu strateginya dengan Pemutakhiran Basis Data Keluarga Indonesia
(PBDKI)," lanjutnya.
Ia menambhakan,
Restrukturisasi Kelembagaan dan Penyederhanaan Jabatan Struktural sampai Level
Dua, Sesuai dengan arahan BKKBN pusat Perwakilan BKKBN Lampung juga akan segera
merampungkan penyederhanaan birokrasi dari jabatan Administrator maupun
pengawas untuk ditransformasi ke jabatan fungsional, ditargetkan sebelum April
2020 sudah dapat dilakukan proses impassing.
"Membangun Zona
Integritas BKKBN tahun 2020 menargetkan seluruh satuan kerja/komponen esselon
II provinsi sudah menerapkan ZI- WBK dan WBBM ," jelasnya.
Selain itu, Re-Branding
Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga, Kebutuhan
Re-branding didasarkan pada formative research bersama dengan lembaga
profesional dan akademisi. BKKBN diharuskan dapat mengakomodasi pasar dan
selera millenial. Hasilnya di awal tahun 2020 BKKBN sudah akan menggunakan
Logo, Tagline dan jingle baru.
"Melalui rakerda
Program Bangga kencana tahun 2020 ini, kami berharap agar program banggakencana
dapat berjalan dengan baik seperti yang
kita harapkan, Sehinggga keluarga berkualitas dan pertumbuhan penduduk yang
seimbang dapat kita raih untuk Provinsi lampung yang tercinta ini," katanya.
Keberhasilan program
bangga kencana memang tidak terlihat secara fisik dalam waktu yang singkat.
Namun harus disadari bahwa program Pembangunan keluarga, kependudukan dan
keluarga berencana merupakan program “hulu” yang dapat mempengaruhi
keberhasilan atau kegagalan program lainnya seperti penyediaan pangan, lapangan
pekerjaan, pendidikan, kesehatan dan sebagainya.
"Menyadari hal
tersebut, pada kesempatan ini saya mengharapkan kesungguhan dan kerja keras
kita semua untuk dapat menempatkan program Banggakencana sebagai salah satu
program prioritas guna mewujudkan masyarakat Lampung berjaya," tutupnya.(***)