Sekdaprov Lampung Menjadi Penguji Kegiatan Sekolah Pimpinan Tinggi Bank Indonesia (SESPIBI) XXXVI Tahun 2020
BANDAR LAMPUNG --- Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto, menjadi Penguji pada Kegiatan Sekolah Pimpinan Tinggi Bank Indonesia (SESPIBI) XXXVI Tahun 2020 dengan tema Membangun Kepemimpinan Transformatif dalam Menavigasi Ekonomi Digital Menuju Indonesia Maju, melalui Virtual Meeting, bertempat di Ruang Command Center Dinas Kominfo dan Statistik, Senin (14/09).
Acara tersebut
dihadiri oleh Kepala Bappeda, Kepala Biro Perekonomian serta Plt. Kepala Dinas Peternakan
dan Kesehatan Hewan.
Dalam rangka
mewujudkan Indonesia Maju, khususnya di bidang pertanian, ada beberapa peluang
untuk meningkatkan inovasi, diantaranya pembangunan infrastruktur guna
memberikan peluang untuk mendukung kemandirian pangan. Misal jalan raya dan
jalan tani kemudian pembangunan irigasi pertanian juga menjadi peluang bagi
petani untuk meningkatkan produksinya. Lalu kemudahan mengakses informasi,
dengan membuat petani mudah mengakses perkembangan pertanian terkini. Petani
dapat mengakses informasi pertanian dari hulu sampai hilir dan dari berbagai
sumber.
Kemudian sumber
pembiayaan, beberapa diantaranya yang dapat diakses petani yaitu dana desa,
kredit usaha rakyat, pembiayaan ultra mikro, bantuan kementrian, bantuan dinas
dan program sosial perusahaan.
Serta rekomendasi
untuk inovasi yaitu sistem pertanian yang terintegrasi, optimalisasi sumber
daya lokal dengan konsep circular economy dan ramah lingkungan dan juga
pemanfaatan digitalisasi dalam mendukung produktivitas pertanian.
Fahrizal mengatakan
bahwa saat ini kita harus mencari inovasi-inovasi untuk menyelesaikan
persoalan, juga untuk meningkatkan kualitas. Kita juga harus bisa melakukan
manajemen, kapan petani harus menanam atau memanen dan menyediakan informasi
kepada para petani untuk membantu mereka mengembangkan pertaniannya serta
membantu persoalan ekonomi para petani, untuk membantu mengurangi kemiskinan.
"Strategi pengembangan
inovasi ini supaya lebih fokus, Saya menyarankan agar subjeknya harus jelas,
apa inovasinya, kemudian objeknya apakah Petani, Badan Pertanian atau Lembaga
Pertanian. Kemudian juga dilakukan penyuluhan, pendampingan. Apabila dilakukan,
bagaimana cara melakukannya serta apa yang akan didapatkan dari hasil
inovasinya," jelas Fahrizal. (Dinas Kominfotik Provinsi Lampung)