Ketua SMSI Metro Ingatkan Anggaran Publikasi Covid-19 Jangan Dibuat Mainan

METRO - Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Metro Ali Imron Muslim, mengingatkan  Dinas Kominfo Metro agar tidak bermain-main dengan anggaran publikasi Covid-19 di Kota Metro. Dirinya menyayangkan tidak transparannya Dinas Kominfo Metro terkait adanya anggaran untuk publikasi media dalam penanganan Covid-19.

Ketua SMSI Metro Ingatkan Anggaran Publikasi Covid-19 Jangan Dibuat Mainan


"Selama ini kita (media) tidak mengetahui ada pos untuk anggaran publikasi Covid-19 dari Dinas Kominfo Metro. Karena sebelumnya jubir Satgas Covid-19 Metro yaitu mantan Sekda Pak Nasir tegas menyebutkan tak ada anggaran publikasi," kata Ali Imron, Sabtu (03/10).

Menurutnya, anggaran publikasi dengan nilai sekitar 600 juta lebih tersebut merupakan jumlah yang besar. Namun, untuk penggunaannya patut untuk dipertanyakan.

"Ya kalau itu memang pos untuk publikasi penanganan Covid-19 di Metro. Seharusnya dari awal sudah diberikan ke kawan-kawan media. Tapi kenyataannya kan tidak. Media tahu nya kerja ikhlas lillahitaala," tambahnya.

Terkait adanya pengakuan dari Kadis Kominfo Metro Farida tentang setiap penyerapan anggaran tersebut adalah menuruti kemauan atau arahan Kapolres Metro AKBP Retno Prihawati. Pihaknya mengaku terkejut, karena selama penanganan Covid-19 Metro, Gugus Tugas tidak pernah melibatkan peran media di dalamnya.

"Kemarin saya baca di salah satu media online, Kapolres Metro menyatakan pernyataan Kadis Kominfo tidak benar. Harusnya jangan saling lempar. Jika pun benar ada anggarannya dan memang ada peranan Kapolres Metro untuk penyerapannya, ya akui saja dan sampaikan kepada media. Jangan membuat publik bingung," jelasnya.

Selain itu, Ali mengatakan kesiapan SMSI Metro untuk mengungkap kebenaran anggaran tersebut. Karena menurutnya masyarakat juga wajib mengetahui.

"Sikap SMSI Metro sangat jelas. Jika anggaran tersebut memang tidak benar keperuntukannya. Sampai dimana saja SMSI Metro siap untuk mengawal pemberitaannya," pungkasnya.

Sebelumnya, dikutip dari LAMPUNGSAI.COM anggaran Covid-19 yang dikelola pihak Pemerintah Kota Metro, yang dikelola beberapa Dinas/instansi dengan jumlah fantastis, patut dipertanyakan realisasinya dengan jelas.

Di Dinas Kominfo Kota Metro, mendapat kucuran sebesar Rp620.848.000 untuk pos publikasi kegiatan pencegahan Covid-19, yang konon pengakuan pihak Dinas setempat serta Eks Sekkot Metro A.Nasir AT, tidak ada anggaran untuk Publikasi.

Munculnya nilai anggaran tersebut, Kadis Kominfo, Farida mengakuinya dan mengungkapkan setiap penyerapannya anggarannya menuruti kemauan atau arahan Kapolresta Metro, AKBP Retno Prihawati.

“Anggaran tersebut di Kominfo untuk publikasi dan pencegahan COVID-19 memang benar ada. Dana tersebut sudah terealisasikan, untuk membuat Baleho, Banner, Pemasangan CCTV di beberapa tempat pintu masuk Kota Metro,” kata Farida, di ruang kerjanya, Jumat (02 Oktober 2020).

Lebih lanjut, Kadis Kominfo Farida menjelaskan, dana tersebut banyak dipergunakan membuat Banner sampai tingkat Kecamatan, Kelurahan hingga RT dan RW.

“Kegiatan dana itu pun termasuk banyak kemauan dari ibu Kapolres Kota Metro. Yang minta buat ini dan minta buat itu. Ya setiap Permintaan Ibu Kapolres, ya kami turuti intinya,”ungkapnya.

Dari ini, dalam penyerapan anggaran Covid-19 yang dikelola setiap Dinas/Instansi Pemkot Metro, muncul dugaan dalam setiap penyerapan anggaran tersebut, sesuai arahan atau kemauan Kapolresta Metro.

Terkait hal ini, Kapolresta Metro, AKBP Retno Prihawati, saat di hubungi via WhatsApp-nya oleh tim media, menegaskan, pernyataan dari Kepala Dinas Kominfo Metro tersebut tidak benar.

“Itu semua telah sesui dalam rapat, telah di tentukan langkah-langkah gugus tugas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Kota Metro sesuai dengan tahap-tahapanya,”kata Kapolres.

Ia menambahkan, dalam tahapan tersebut ada yang disebut publikasi. Dimana dalam item publikasi diantaranya, pemasangan Banner, Spanduk dan Baliho.

“Dalam rapat saya minta beberapa item dipenuhi diantaranya adalah pemasangan Spanduk, Banner, Baliho termasuk pemasangan CCTV di akses masuk Kota Metro, karena untuk mengantisipasi monitor masuknya orang untuk mencegah penularan Covid. Mungkin karena saya paling gencar menginginkan antisipasi Covid ini maksimal. Jadi pahami dulu intinya ya, imbuhnya.(smsi/lpg)
Diberdayakan oleh Blogger.