Atasi Konflik Gajah dan Manusia, Warga Jatuhkan Harapanya Pada DA-DI
LAMPUNG TIMUR - Seringnya gajah liar hutan kawasan Taman Nasional Way Kambas masuk dan merusak tanaman warga di sekitar wilayah Kecamatan Purbolinggo dan Kecamatan Way Bungur, Lampung Timur, membuat warga resah. Sementara, Pemerintah Kabupaten Lampung Timur seolah tutup mata dengan kesulitan para petani desa penyangga tersebut.
Hal itu terungkap
setelah adanya konfirmasi awak media dengan salah satu Kepala Bidang pada
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lampung Timur, dimana sejak lama hingga
saat ini pemda tidak
memiliki program penanggulangan bencana pada petani desa penyangga, lantaran
bencana hewan besar yang dilindungi.
Beberapa tokoh
masyarakat sekitar, pada wilayah Kecamatan Purbolinggo dan Kecamatan Way Bungur
hanya dapat menyandarkan harapanya pada paslon
Dawam-Azwar Hadi (Dadi) agar terpilih pada Pemilihan
Kepala Daerah (Pilkada) 9 Desember mendatang.
Darman salah satu
tokoh masyarakat Desa Tegal Yoso, Kamis (19/11/20), kepada awak media mengatakan, dirinya bersama
masyarakat, saat ini hanya dapat berharap pada pasangan Dawam-Azwar yang akan memimpin
Kabupaten bergelar Bumei Tuah Bepadan
itu.
Menurutnya, dari
rekam jejak selama ini, keduanya dapat mencarikan solusi terhadap kesulitan
ekonomi masyarakat yang sering gagal panen akibat bencana dari gajah liar hutan
kawasan.
"Kami
sepertinya hanya dapat berharap kepada pasangan Dawam dan Azwar, bagaimana caranya
agar gajah yang
memang semestinya hidup nyaman di dalam
hutan, tidak lagi masuk ke perkampungan atau peladangan petani," harap
Darman.
Warga Desa lainya,
Suhamdi juga menyampaikan hal serupa, dimana masyarakat sering lakukan jaga
malam di ladang,
dan hal itu sampai saat ini masih dan sedang dilakukan petani.
"Karena kalau
kita tidak jaga-jaga habis tak akan tersisa lagi buat dipanen, kita tidak dapat
berbuat apa-apa, mau tidak mau masyarakat harus berjaga, kalaupun rusak oleh
gajah, tapi sebagian masih bisa diselamatkan," ujarnya.