Pjs Bupati Pesibar Buka Sosialisasi Sinergisitas Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD)
Pesisir Barat -- Pjs Bupati Pesisir Barat, Achmad Chrisna Putra, membuka acara Sosialisasi Sinergisitas Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Pesisir Barat dalam mendukung Program Smart Village Provinsi Lampung, di Aula Sunset Beach Pekon Walur, Kamis (19/11).
Acara sosialisasi
tersebut dihadiri juga oleh Kepala OJK
Provinsi Lampung, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi
Provinsi Lampung, serta
Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas dan
Pelaksana di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat, Camat se-Kabupaten
Pesisir Barat, Pratin se-Kabupaten Pesisir Barat.
Dalam sambutan Pjs
Bupati menyampaikan, sejalan dengan agenda Nawacita Presiden Republik
Indonesia, bahwa membangun indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan.
Selain itu dalam
rangka pencapaian Visi Gubernur Lampung, Lampung Berjaya Tahun 2024, perlu
dikembangkan kebijakan program pembangunan yang komprehensif, bukan hanya peran
aktif masyarakat dan pemerintahan desa saja, tetapi juga melibatkan peran aktif
semua pihak baik melalui sinkronisasi perencanaan pembangunan yang dilaksanakan
oleh setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baik Pemerintah Provinsi
maupun Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung serta stakeholder terkait,
diantaranya Perbankan, OJK, Perguruan Tinggi, BUMN, BUMD dan Bumdes serta pihak
swasta lainnya.
Untuk mendukung
pencapaian visi Gubernur Lampung, maka segala upaya pembangunan dan
pemberdayaan desa harus dilakukan, yaitu dengan menjadikan desa-desa di
Provinsi Lampung sebagai desa-desa yang maju-mandiri-sejahtera (Desa Berjaya),
dengan kondisi tata pemerintahan, kelembagaan sosial budaya, serta perekonomian
yang baik dan saling terhubung kuat satu sama lain, dengan dukungan teknologi
yang memadai (Smart Village).
Program Desa
Berjaya adalah suatu program yang mengintegrasikan program-program pembangunan
dan pemberdayaan desa yang ada di Provinsi Lampung dengan menitikberatkan pada
Smart Village melalui sinergisitas pelaksanaan program-program, optimalisasi
penggunaan berbagai sumberdaya dan peningkatan kapasitas desa, dengan dukungan
teknologi informasi yang memadai.
Sampai saat ini
pemanfaatan APBDes, dan peran serta sinkronisasi program-program kerja dari
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten dan Provinsi, serta pihak swasta
belum optimal dalam menjadikan desa-desa di Provinsi Lampung sebagai Smart
Village. Kondisi kawasan perdesaan di sebagian besar wilayah Provinsi Lampung
juga belum tergarap secara optimal, misalnya sektor pertanian di kawasan
transmigrasi, sektor pariwisata di kawasan pesisir, sektor jasa dan perdagangan
di kawasan industri, sektor perkebunan di kawasan perkebunan, sektor perikanan
di kawasan perairan, dan sebagainya.(***)