Gubernur Arinal Launching Implementasi Program Kartu Petani Berjaya Di Kabupaten Pringsewu
Pringsewu --- Gubernur Arinal Djunaidi melaunching implementasi Program Kartu Petani Berjaya (KPB), bertempat di Taman Tirta Asri/Kampoeng Asri, Pekon Sri Wungu Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu, Selasa (1/12).
Menteri Pertanian
RI telah menetapkan Provinsi Lampung sebagai Lokomotif Pertanian Indonesia,
yang antara Iain memiliki fungsi sebagai penyedia pangan nasional, penyedia
bahan baku industri, dan penyeimbang pembangunan sektor-sektor lainnya.
Hal ini didasari
bahwa Lampung memiliki banyak potensi komoditi unggulan dalam bidang pertanian,
antara lain padi, jagung, ubi kayu, nanas, pisang, kopi, |ada, kakao, sapi,
kambing, ayam dan perikanan. Komoditi-komoditi tersebut telah memenuhi
kebutuhan pasar lokal, menyumbang kebutuhan nasional, dan ekspor ke berbagai
negara.
Sektor pertanian
dimandatkan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat secara umum, yaitu
kebutuhan pangan. Dalam kondisi Pandemi Covid-19 ini, sektor pertanian yang
paling mampu bertahan menopang perekonomian dan memenuhi kebutuhan pangan
masyarakat.
Provinsi Lampung
memiliki banyak komoditi unggulan dalam bidang pertanian, yang diharapkan dapat
membangkitkan perekonomian Lampung, baik pada masa pemulihan akibat Pandemi
Covid-19 maupun perekonomian Lampung di masa depan.
Lampung sebagai
Lokomotif Pertanian Nasional tentunya juga harus berdampak pada peningkatan
kesejahteraan petani dan memajukan perekonomian Lampung kedepan. Maka,
kebijakan pemerintah perlu berorientasi pada upaya-upaya untuk mengatasi
masalah pembangunan pertanian secara luas. Bagaimana Petani, Peternak, dan
Nelayan yang tinggal di wilayah perdesaan dan jumlahnya hampir mencapai 50
persen dari jumlah penduduk di Provinsi Lampung, dapat menjalankan usaha
pertaniannya dengan lebih baik, produktivitas lahannya meningkat, serta kesejahteraannya
juga dapat meningkat.
Untuk mencapai hal
tersebut, Gubernur Arinal dalam sambutannya menyampaikan bahwa sejak awal
Kepemimpinan dirinya serta Wakil Gubernur Chusnunia, sektor pertanian menjadi
salah satu prioritas pembangunan dengan program utama yaitu Program Kartu
Petani Berjaya (PKPB).
"Melalui Kartu
Petani Berjaya, diharapkan para petani mendapatkan kemudahan dalam memenuhi
kebutuhan sarana produksi, akses permodalan/pembiayaan, pembinaan usaha dan
teknologi, penanganan panen dan pasca panen, pemasaran hasil, asuransi, jaminan
sosial dan beasiswa pendidikan bagi anak petani berprestasi yang akan
melanjutkan ke Perguruan Tinggi bidang Pertanian," ujar Gubernur.
Kemudahan-kemudahan
tersebut akan diberikan secara bertahap kepada seluruh petani di Provinsi
Lampung.
Untuk Iebih
meningkatkan dan mengefektifkan dialog antara Petani dan pengambil kebijakan,
telah dibentuk Forum Komunikasi Petani Lampung Berjaya.
Melalui Forum
Komunikasi ini diharapkan petani dapat menyampaikan masalah-masalah yang
dihadapi untuk dicarikan solusinya secara bersama, dimana Gubernur bertindak
sebagai Ketua Forum di Tingkat Provinsi dan para Bupati/Walikota sebagai Ketua
Forum di Tingkat Kabupaten/Kota.
Pada tahun 2020
ini, Pemerintah Provinsi Lampung telah mengalokasikan bantuan di bidang
pertanian untuk Kabupaten Pringsewu senilai Rp.9.188.614.690,(sembilan milyar
seratus delapan puluh delapan juta enam ratus empat belas ribu enam ratus
sembilan puluh rupiah) berupa Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier,
Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat, Bantuan alsintan pasca panen,
Pengembangan kawasan cabai, dan Pengembangan Budidaya Padi Bebas Residu.
Sementara itu,
Bupati Pringsewu dalam kesempatannya menyampaikan apresiasi kepada Dinas
Pertanian Kabupaten Pringsewu dan semua pihak yang telah bersinergi dalam upaya
peningkatan dan pembangunan di Kabupaten Pringsewu, khususnya di sektor
pertanian.
Bupati melaporkan,
untuk Kecamatan Gadingrejo akan menjadi lokasi khusus program PKPB, yang
memiliki luas sawah 3.637 Ha atau sekitar 26% dari luas total sawah yang ada
dan meliputi Komoditas padi sebanyak 127 kelompok tani, dan 6.631 petani yang
telah daftar dalam RDDK Tahun 2020 sesuai NIK.
"Petani yang
sudah terealisasi dalam aplikasi/sistem PKPB sebanyak 3296 NIK dan PKPB yang
sudah tercetak oleh BNI 46 sebanyak 3227 NIK. Petani yang telah berhasil
menggunakan ini hingga transaksi penembusan pupuk ada 30 orang hingga hari
ini," ujarnya.
Selanjutnya, Bupati
berharap melalui Program KPB para petani mendapatkan kemudahan jaminan dalam
usaha budidaya pertanian, diantaranya ketersediaan sarana produksi, akses
permodalan, pembiayaan, dan asuransi.
Kemudian pembinaan
usaha dan teknologi penanganan panen dan pasca panen, pemasaran hasil, serta
beasiswa pendidikan bagi anak petani berprestasi yang melajutkan ke perguruan
tinggi di bidang pertanian.
"Untuk Dinas
Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan, dan Para Camat serta pihak
lainnya agar ikut mendukung dan membantu supaya bisa bertambah dan berkembang
di Kabupaten Pringsewu," harap Bupati.
Bupati juga
berharap agar Program KPB ini dapat benar-benar dapat dirasakan oleh seluruh
masyarakat Kabupaten Pringsewu, sehingga sinergitas yang tercipta akan mampu
menciptakan dan meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian lebih baik
lagi untuk masa-masa yang akan datang, menuju Kabupaten Pringsewu unggul dan sejahtera serta Lampung Berjaya. (kmf)