Harga Singkong Jatuh, Anggota DPRD Lampung Dapil Lamtim Sambangi Pabrik Singkong

KATALAMPUNG.COM - Reses Anggota  DPRD Lampung Dapil Lampung Timur (Lamtim) ditutup dengan kunjungan ke Pabrik Singkong Muara Jaya, Lampung Timur. Kunjungan ini sebagai tindak lanjut keluhan masyarakat dan pemda setempat atas anjloknya harga singkong.

Harga Singkong Jatuh, Anggota DPRD Lampung Dapil Lamtim Sambangi Pabrik Singkong


Apalagi, Pemkab Lampung Timur mengeluhkan sulitnya memanggil pengusaha topioka CV Bumi Waras terkait terjun bebasnya harga singkong.

"Kami  pernah mendatangi lokasi pabrik singkong, tetapi betapa kecewa karena yang menerima hanya security yang tidak tahu dengan soal anjloknya harga singkong di Lampung," kata Asisten II Sekda Pemda Lampung Timur Datang Hartawan di depan 10 anggota DPRD Lampung yang tengah melakukan reses, Senin (22/02).

Diketahui, Harga singkong di Lampung kini terjun bebas. Bahkan, di Lampung Timur hanya berkisar Rp 600 per kilogramnya, jauh dari harga standarnya, Rp1.200 /kg.

Himpitan itu semakin terasa ketika ribuan petani harus berjuang di tengah Pandemi Covid-19. Sementara, pabrikan mematok harga semaunya. Akibatnya, selain merugi, tak sedikit mereka membiarkan hasil usaha panennya membusuk.

Datang Hartawan berharap para anggota DPRD Provinsi Lampung memperjuangan nasib petani Lampung. Menurutnya, standar harga singkong di Lampung segera diselesaikan di tingkat provinsi atau lewat  Surat Keputusan Gubernur.

Sementaran itu, Asrin, selaku perwakilan pabrik tapioka Muara Jaya mengatakan saat ini pabriknya membeli singkong dari petani dengan harga Rp 800 hingga Rp 900 perkilo, sedangkan untuk limbah selalu di pantau oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung..

Pada kunjungan itu, para anggota DPRD Lampung Dapil 8 Lampung Timur dipimpin H. Noverisman Subing (FPKB) dan Sekertaris H. Garinca reza pahlevi (GRP).

Diberdayakan oleh Blogger.