Gubernur Arinal Bersama Menteri Koperasi Buka Lampung Begawi 2021
KATALAMPUNG.COM-Gubernur Lampung bersama Menteri Koperasi dan Deputi Gubernur BI membuka acara Lampung Begawi 2021 dengan tema "Bersinergi Mengakselerasi Pemulihan Ekonomi Lampung Melalui Pengembangan UMKM, Pariwisata, Ekonomi Syariah, dan Digital", bertempat di Kantor Perwakilan BI Provinsi Lampung, Kamis (9/9).
Kegiatan Lampung Begawi ini
diselenggarakan oleh Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung berkolaborasi
dengan Pemerintah Provinsi Lampung dan stakeholders terkait.
Melalui penyelenggaraan
acara Lampung Begawi ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja UMKM,
Pariwisata, Ekonomi Syariah dan Digital di masa pandemi Covid-19.
Kebijakan Pemerintah
terhadap pembatasan interaksi masyarakat sebagai upaya mengurangi dampak
penyebaran Covid-19, telah mempengaruhi secara langsung pada kinerja usaha,
produktifitas dan pemasaran hasil-hasil produksi UMKM.
Berdasarkan survey BI
terhadap 2.970 responden UMKM, sebanyak 70,3 % UMKM telah memanfaatkan Platform
digital dan bergabung dalam korporatisasi ternyata lebih memiliki kemampuan
untuk bertahan ditengah-tengah kondisi Pandemi Covid-19.
Gubernur Arinal dalam
sambutannya menyampaikan, Pemerintah Provinsi Lampung telah mengambil arah dan
strategi kebijakan dalam rangka
peningkatan dan pemberdayaan sebanyak 192.234 UMKM yang tersebar di 15
Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung.
Program yang dilakukan
antara lain melalui pendampingan dan kemitraan, penguatan kelembagaan,
fasilitasi pembiayaan, jaringan usaha dan pemasaran berbasis digital.
Secara digital, Pemerintah
Provinsi Lampung juga telah mengembangkan Aplikasi Kartu Petani Berjaya (KPB),
Aplikasi Pasar Berjaya dan Aplikasi Sigap (Sistem Informasi Harga Pasar).
"Ekonomi kerakyatan
harus bangkit. Kebangkitan itu harus dilakukan secara bersama-sama, pemerintah,
swasta dan masyarakat dalam hal ini petani. Inilah yang membuat saya harus
bekerja keras agar semua petani melakukan digitalisasi," ujar Gubernur
Arinal.
Gubernur juga menyampaikan
bahwa Pemerintah Provinsi Lampung telah melakukan MoU dengan Bank Mandiri, BRI,
dan BNI terkait Kredit Usaha Rakyat.
"Kredit Usaha Rakyat
harus berhasil di Provinsi Lampung, walaupun sudah berjalan dengan baik tetapi
saya akan menjamin demi kepentingan petani. Tidak ada alasan petani tidak
mendapatkan KUR," tukas Gubernur Arinal.
Provinsi Lampung merupakan
Gerbang Sumatera yang memiliki banyak sekali potensi alam dan dikenal dengan
tagline "Lampung The Treasure of Sumatera".
Salah satu desa wisata di
Provinsi Lampung masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik di Indonesia tahun
2021 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif RI, yaitu Kampung Kopi Rigis Jaya Kabupaten Lampung Barat.
Sebagai salah satu sektor
yang memiliki kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung pada
triwulan II 2021 sebesar 6,69 %, sektor pariwisata dapat menjadi salah satu
sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Pemulihan sektor pariwisata
dapat menjadi daya ungkit bagi sektor pendukung pariwisata lainnya seperti
perdagangan, jasa transportasi, restoran, kuliner oleh-oleh dan industri
kreatif lainnya, baik dari sisi percepatan pemulihan pertumbuhan ekonomi maupun
dari sisi penyerapan lapangan kerja.
Pemerintah Provinsi Lampung
bekerja sama dengan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung mendorong
pengembangan destinasi pariwisata berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety,
Environment) dan perluasan digitalisasi QRIS pada pelaku usaha pendukung
pariwisata.
Selain itu, perlu
ditingkatkan upaya menggali potensi pariwisata dan mendorong promosi pariwisata
yang diselaraskan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (G-BBI),
Gerakan Bangga Berwisata Indonesia (G-BWI), penerapan digitalisasi dan
pengembangan ekosistem pariwisata ramah muslim.
Perkembangan ekonomi Syariah
di Provinsi Lampung cukup meningkat dan Pemerintah Provinsi Lampung mendorong
ekonomi Syariah agar secara signifikan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Lampung.
Dalam kesempatannya, Deputi
Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono, mengapresiasi program-program
yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Lampung seperti Perjanjian Kerjasama
(MoU) dan Dekranasda Provinsi Lampung melalui kegiatan onboarding UMKM yang
bersinergi dengan Perwakilan Bank Indonesia Lampung.
Doni Joewono juga menyatakan
akan terus mendorong ekspor yang dilakukan Provinsi Lampung guna meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
"Saya rasa Lampung
sudah berhasil, bisa (ekspor) ke Singapura bulan Juli ini dan kami ingin semua
daerah bisa bekerjasama," kata Doni Joewono.
Sementara itu, Menteri
Koperasi & UKM Teten Masduki menyampaikan, melalui Gerakan Nasional Bangga
Buatan Indonesia yang diinisiasi Pemerintah dan Bank Indonesia, ditargetkan
UMKM go digital mencapai 30 juta di 2024. Adapun selama 1.5 tahun ini
peningkatannya cukup pesat, bertambah 7,3 juta UMKM.
Berbagai riset membuktikan
UMKM yang telah bertranformasi ke digital memiliki ketahanan lebih terhadap
krisis, lebih efisien, bahkan omsetnya banyak yang meningkat.
Teten Masduki mengatakan,
Provinsi Lampung adalah salah satu provinsi yang potensial di sektor pertanian.
Hal ini terlihat dari data-data seperti sektor pertanian, kehutanan, dan
perikanan yang merupakan penyumbang terbesar Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) Provinsi Lampung Juli 2021, yakni sebesar 30,55 %.
Selain itu, komoditas ekspor
terbesar sebagian besar juga dari sektor pertanian, yakni Lemak dan minyak
hewani/nabati, kopi, teh, rempah-rempah, olahan dari buah-buahan/sayuran, dan
bubur kayu/pulp.
Menteri Koperasi
menyampaikan, saat ini koperasi di lampung yang sudah Grade A dan B cukup
tinggi, dengan jumlah 492 koperasi atau 24x dari koperasi aktif (Kemenkop, 31
Desember 2020). Untuk itu, Teten Masduki mengajak Gubernur untuk terus memperkuat
koperasi.
"Pak Gubernur, ayo
sama-sama kita perkuat ekonomi rakyat melalui koperasi agar punya posisi tawar
dan skala ekonomi yang besar," ujar Teten Masduki.
Pemerintah terus memberikan
kemudahan agar koperasi bisa berkembang, seperti pembiayaan koperasi lewat
LPDB, KUR khusus untuk pertanian, dan menghubungkan dengan Offtaker.
Teten juga menerangkan bahwa
di Lampung sedang berjalan pengembangan koperasi pisang yang siap ekspor dengan
pembiayaan lewat LPDB dan offtakernya oleh GGP.
"Jadi Sudah ada
kemudahan modal dan kepastian pasarnya," kata Teten Masduki.
Di akhir sambutannya,
Menteri Koperasi mengajak Pemerintah, BI, BUMN, Swasta, dan lainnya untuk terus
bersinergi dan berkolaborasi agar menjadi gerakan bersama di seluruh Indonesia.
"Mari kita rawat
optimisme bersama ini demi perekonomian nasional yang kokoh dan mandiri,"
pungkas Teten Masduki.
Selanjutnya dilakukan
prosesi pembukaan Lampung Begawi 2021 secara simbolis dengan melakukan
pemukulan bende oleh Menteri Koperasi & UKM, Gubernur Lampung, Deputi
Gubernur BI, Ketua DPRD Provinsi Lampung, Kepala Perwakilan BI Provinsi
Lampung, Ketua Dekranasda Provinsi Lampung, Walikota Bandar Lampung.
Lampung Begawi
2021diselenggarakan secara hybrid dan online dari tanggal 9-12 September 2021,
dengan rangkaian acara terdiri dari:
a) Showcasing dan belanja
berbasis digital produk 60 UMKM melalui website lampungkreatif.com dan
livestreaming
b) Promosi Pariwisata
Lampung
c) Pelepasan Ekspor Produk
UMKM Coklat Krakakoa ke Singapura
d) Pengukuhan Pengurus
Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren) Lampung
e) Peresmian Tim Percepatan
dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD)
f) Fashion show produk
wastra Lampung
g) Berbagai Forum Webinar
tentang pariwisata Lampung, peran pesantren dalam ekonomi syariah, UMKM Go
Ekspor, dan UMKM Go Digital
h) Business Matching
i) Berbagai perlombaan
bertema UMKM kreatif, pariwisata dan ekonomi syariah serta
j) Kampanye QRIS dan CBP
Rupiah
(Dinas Kominfotik Provinsi
Lampung)