Gubernur Harap ISEI Lampung Aktif Menjadi Pemikir, Perancang dan Pelaksana Pembangunan
KATALAMPUNG.COM - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, berharap Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Lampung, aktif menjadi pemikir, perancang dan pelaksana pembangunan.
Harapan Gubernur Arinal tersebut disampaikan Asisten Perekonomian dan
Pembangunan, Kusnardi, yang mewakili Gubernur dalam kegiatan Seminar dan Rapat
Kerja Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Lampung, di Bukit Randu
Hotel & Resto Bandar Lampung, Sabtu (6/8/2022).
Kusnardi, melanjutkan, ISEI
diharapkan juga terus melakukan inovasi
agar dapat menjadi organisasi
kemasyarakatan yang mengedepankan visi, misi dan rencana aksi dalam
membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam kesempatan itu Atas
nama Pemerintah Provinsi Lampung, menyambut baik diselenggarakannya Seminar dan
Rapat Kerja Pengurus ISEI Cabang Lampung, sebagai wahana untuk melakukan
diskusi tentang kondisi perekonomian Provinsi Lampung dan Rapat Kerja sehingga
ISEI lebih maju di periode kedepan.
Tema yang diangkat dalam
Seminar Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia
(ISEI) Cabang Lampung pada hari ini, yaitu “Kemandirian Pangan dan Ancaman
Inflasi di Tengah Upaya Pemulihan Ekonomi”.
Hal ini sangat relevan
dengan kondisi pada saat ini, seperti yang
diketahui dimana tingginya harga pangan dunia telah memicu inflasi di
beberapa negara, dan Indonesia pada saat ini juga tengah bersiap menghadapi
ancaman tersebut.
Provinsi Lampung, tambahnya
memiliki begitu banyak keunggulan komparatif (potensi) baik secara
geostrategis, demografis, dan kekayaan alam. Segala keunggulan ini harus dapat
dimanfaatkan secara baik dan dioptimalkan menjadi keunggulan kompetitif untuk
kesejahteraan masyarakat Lampung.
Mengingat pangan sangat
penting bagi masyarakat perlu terus dilakukan tindakan antisipasi dan mitigasi
resiko dari kenaikan harga-harga kelompok pangan melalui kebijakan untuk
menjamin kecukupan pasokan dan keterjangkauan harga pangan di masyarakat.
Masih kata Asisten
Perekonomian dan Pembangunan, Kusnardi, Berdasarkan Rilis Badan Pusat Statistik
(BPS) Provinsi Lampung bahwa Inflasi Provinsi Lampung pada bulan Juli 2022
mengalami inflasi sebesar 0,73% (mtm), lebih rendah jika dibandingkan periode
Juni 2022 yang mengalami inflasi sebesar 1,20% (mtm). Selanjutnya untuk tahunan
inflasi Provinsi Lampung Juli 2022 tercatat sebesar 5,61% (yoy), angka ini
lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi Nasional sebesar 4,94% (yoy), namun
lebih rendah dibandingkan inflasi tahunan Sumatera yang tercatat sebesar 6,43%
(yoy).
Dalam rangka mengantisipasi
inflasi yang tidak terkendali dan menjaga stabilitas makro ekonomi, diperlukan
upaya bersama seluruh pihak.
"Untuk itu, dalam
Seminar dan Rapat Kerja ISEI ini diharapkan kita bersama-sama dapat menelaah
masalah perekonomian terkini dan merumuskan langkah-langkah kebijakan serta
bersinergi melalui kegiatan, yang bertujuan untuk pengendalian inflasi di
Provinsi Lampung. Strategi yang ditetapkan dalam 4K, yaitu Ketersediaan
pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, serta Komunikasi yang
efektif," pungkasnya.
Berbagai upaya menjaga
stabilitas inflasi telah di tempuh oleh Pemerintah Provinsi Lampung. Untuk
Keterjangkauan Harga telah dilakukan operasi pasar, pasar murah dan inspeksi
pasar di beberapa titik lokasi di Provinsi Lampung. Sedangkan untuk
Ketersediaan Pasokan, dilakukan Peluasan Lahan, peningkatan produksi dengan
pemanfaatan teknologi serta program pemanfaatan lahan pekarangan tingkat rumah
tangga.
Sementara untuk kelancaran
distribusi, perlu kerjasama pihak-pihak terkait agar pengiriman pasokan bahan pangan
tidak terganggu, termasuk penyaluran BBM dan elpiji subsidi dan non-subsidi
kepada masyarakat, serta penanganan jalan dan pengendalian arus kendaraan.
Sedangkan untuk komunikasi
yang efektif, dilakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait kebijakan dan
upaya pemerintah untuk menjaga pasokan dan keterjangkauan harga.
Melalui upaya ini diharapkan
terbangun semangat optimisme di tengah-tengah masyarakat, bahwa persediaan
kebutuhan pokok aman. Sehingga masyarakat tidak perlu melakukan aksi borong
hingga dapat bersikap rasional dan bijak dalam mengkonsumsi.