Wagub Chusnunia Buka Rakor Tim Audit Stunting Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung
KATALAMPUNG.COM - Tim Audit Stunting Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung menggelar Rapat Koordinas yang dibuka oleh Wakil Gubernur Lampung Chusnunia, bertempat di Hotel Emersia, Rabu (12/10/2022).
Dalam arahannya Wakil
Gubernur Lampung Chusnunia menyampaikan, bahwa peran BKKBN sebagai aktor
sentral dalam membangun ketahanan keluarga Indonesia secara utuh tentu sangat
penting kaitannya dengan isu anak, terkhusus isu penanganan stunting.
Pemerintah Indonesia telah
menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional. Komitmen ini terwujud dalam
masuknya stunting ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2020-2024 dengan target penurunan yang cukup signifikan dari kondisi 27,6
persen pada tahun 2019 diharapkan menjadi 14 persen pada tahun 2024.
Wagub Chusnunia melanjutkan
Stunting di Provinsi Lampung sendiri sudah turun cukup signifikan dibanding
dari data awal angka stunting yang dihitung Nasional. Penurunan angka stunting
yang cukup tinggi di Provinsi Lampung itu tidak terlepas dari keterlibatan dan
perhatian semua pihak, peran stakeholder yang bergerak dalam penurunan angka
stunting.
Dalam kesempatan itu, Wagub
juga menekankan bahwa Permasalahan stunting harus ditangani secara serius
karena stunting bukan hanya tentang masalah gagal tumbuh secara fisik. Lebih
dari itu, stunting dapat mematikan masa depan seorang anak bahkan sebelum ia
tumbuh dewasa karena stunting mengindikasikan kemampuan kognitifnya. Padahal
human capital sangat menentukan keberhasilan pembangunan.
Wakil Gubernur juga menyampaikan
bahwa permasalahan stunting ini juga sangat berpengaruh pada masa depan bangsa
Indonesia.
"Persoalan Stunting ini
juga menentukan keberhasilan atau masa depan bangsa Indonesia. Bila nyaris 24%
anak Indonesia stunting, artinya 24% kekuatan pembangunan Indonesia di masa
depan terancam hilang. Sehingga kita harus bergerak bersama agar tidak ada
berapa persen-pun masa depan anak hilang akibat stunting," ujarnya.
Salah satu terobosan BKKBN
dalam menurunkan prevalensi stunting di Indonesia melalui pendampingan
keluarga, pendampingan dilakukan berkesinambungan mulai dari calon pengantin,
ibu hamil dan pasca persalinan serta bayi hingga usia 2 (dua) tahun. Dengan
pendampingan yang melekat pada Keluarga diharapkan semua faktor risiko stunting
dapat diidentifikasi sejak dini dan dilakukan upaya untuk meminimalisir faktor
risiko tersebut.
Masih kata Wagub, Berbagai
upaya menurunkan prevalensi stunting di
setiap Kabupaten/kota menemui beragam dinamika dan problematika yang unik,
khas, dan kasuistik. Dari pemahaman ini maka diperlukan treatments dan
intervensi aksi yang lebih detail, spesifik, serta intens.
"Diperlukan kegiatan
khusus secara berkala dalam rangka mengelola, menelusuri kesulitan serta
mendapatkan solusi jika terdapat kendala," ungkapnya.
Diakhir, Wakil Gubernur
Lampung menyampaikan bahwa Konvergensi dalam percepatan penurunan stunting ini
mudah diucapkan tetapi tidak mudah direalisasikan. Membutuhkan komitmen, kerja
keras, dan kesediaan para pihak untuk mengesampingkan kepentingannya demi
mencapai tujuan bersama. Program, kegiatan dan anggaran diharapkan akan saling
melengkapi, sehingga intervensi yang diberikan betul-betul diterima oleh rumah
tangga sasaran.
Hadir dalam Rapat Koordinasi, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung Ni Gusti Putu Meiridha, Ketua Ikatan Dokter Anak Cabang Lampung dr. Ferdiansyah, Perwakilan FOGI Cabang Lampung dr. Ratna Dewi. (kmf)