Sekdaprov Harapkan Penggunaan Basis Data yang Lengkap Bermanfaat Optimal Bagi Masyarakat
KATALAMPUNG.COM --- Sekdaprov Fahrizal Darminto menghadiri pembukaan Temu Kerja Pengelola Data Nasional, Workshop Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2024, di Hotel Mercure, Selasa Malam (11/6/2024). Sekdaprov menyebutkan bahwa keberhasilan pembangunan sangat ditentukan dari klaster unit sosial terkecil dalam masyarakat, yaitu keluarga. Keberhasilan tersebut, menurut Sekdaprov, dimulai dengan memperhatikan perencanaan keluarga.
"Kalau keluarganya
sejahtera, sehat, tangguh, maka kita optimis. Itu modal dasar yang kuat dalam
suatu pembangunan," kata Sekdaprov.
Di sisi lain, Sekdaprov
menuturkan bahwa kehadiran Govtech Ina Digital yang diluncurkan oleh Presiden
Joko Widodo beberapa waktu lalu berperan penting dalam meningkatkan daya saing
dengan memperkuat digitalisasi sistem pelayanan publik di sejumlah layanan
prioritas.
Sekdaprov melanjutkan,
melalui penggunaan basis data yang lengkap dan didukung oleh teknologi
informasi, dimana Nomor Induk Kependudukan (NIK) menjadi salah satu sumber
datanya, akan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat. Salah satunya
yaitu penurunan prevalensi stunting di Provinsi Lampung.
Berdasarkan hasil Survey
Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, dari 26,26% di tahun 2019, prevalensi
stunting di Provinsi Lampung telah turun menjadi 14,9% di tahun 2023. Data ini
menunjukkan bahwa Provinsi Lampung berada di peringkat keempat dengan
Prevalensi Stunting terendah di Indonesia.
Sekdaprov juga berharap,
pertemuan ini dapat menumbuhkan kesadaran bahwa pembangunan harus diukur melalui
basis data yang lengkap, akurat dan mutakhir.
"Di Provinsi Lampung,
upaya penurunan angka stunting dilakukan secara serentak dan terfokus.
Mudah-mudahan kedepan kita bisa bekerja dengan lebih efektif menggunakan basis
data yang cukup lengkap dan didukung oleh teknologi informasi," pungkas
Sekdaprov.
Deputi Bidang Advokasi,
Penggerakan dan Informasi BKKBN Sukaryo Teguh Santoso berharap, melalui
pertemuan ini, para ketua tim kerja dan anggotanya serta para pengelola data
dan informasi (PDKP Provinsi dan Kabupaten/Kota) dapat meningkatkan komitmen
dalam mewujudkan data informasi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan
Keluarga Berencana (Bangga Kencana)
berkualitas serta pemanfaatannya untuk kepentingan program intervensi
pembangunan daerah berbasis keluarga.
"Data harus tepat sasaran. Pemutakhiran pendataan keluarga tahun 2024 harus menghasilkan data yang valid dan reliable," kata Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi BKKBN. (kmf).