Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Lampung Buka Diskusi Publik tentang Dampak Media Sosial terhadap Produktivitas dan Kecerdasan

KATALAMPUNG.COM – Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) Provinsi Lampung, Achmad Saefullah, secara resmi membuka Diskusi Publik bertema “Sisi Gelap Media Sosial: Penurunan Produktivitas dan Kecerdasan”. Acara ini diselenggarakan di Hotel Pop Bandar Lampung pada Selasa (25/02/2025) sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) dan perayaan HUT ke-5 Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).

Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Lampung Buka Diskusi Publik tentang Dampak Media Sosial terhadap Produktivitas dan Kecerdasan


Dalam sambutannya, Achmad Saefullah menekankan bahwa setiap hal memiliki dua sisi, termasuk penggunaan media sosial. Ia mengingatkan bahwa selain dampak negatif, media sosial juga memiliki sisi positif yang tidak bisa diabaikan.

“Saya melihat bahwa ada sisi gelap dalam penggunaan media sosial, tetapi tentu ada pula sisi terang. Dahulu kita mengenal pepatah ‘mulutmu harimaumu’, kini di era digital berubah menjadi ‘tulisanmu adalah harimaumu’. Hal ini berlaku tidak hanya dalam media cetak dan penyiaran, tetapi juga dalam penggunaan media sosial,” ujar Achmad.

Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya regulasi dalam penggunaan berbagai jenis media, termasuk media cetak dan situs web, yang telah diatur dalam undang-undang. Pengguna media sosial juga harus memahami aturan yang berlaku, terutama dalam konteks Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

“Jika terjadi pelanggaran dalam penggunaan media sosial, konsekuensinya bisa berkaitan dengan regulasi dalam UU ITE. Oleh karena itu, kita semua harus memahami aturan yang ada. Namun, di sisi lain, media sosial juga memberikan banyak manfaat,” lanjutnya.

Achmad memberikan contoh bagaimana kecepatan penyebaran informasi melalui media sosial dapat menjadi nilai positif. Ia menyoroti bagaimana informasi tentang kecelakaan yang terjadi di bypass baru-baru ini dapat dengan cepat diketahui oleh keluarga korban dalam hitungan jam, dibandingkan dengan metode konvensional yang membutuhkan waktu berhari-hari.

“Dulu, untuk mendapatkan informasi kecelakaan, kita harus menunggu hingga 2-3 hari. Tetapi dengan media sosial, dalam 2-3 jam saja, informasi tersebut sudah bisa sampai ke keluarga korban. Ini adalah salah satu sisi terang dari media sosial,” jelasnya.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa di balik manfaatnya, media sosial memiliki dampak negatif yang harus diwaspadai. Penggunaan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), harus dilakukan dengan bijak agar tidak menjerumuskan penggunanya.

“Sisi gelapnya tetap ada. Bagi adik-adik yang memiliki keahlian dalam teknologi dan komputer, harus lebih berhati-hati. Jangan sampai teknologi, termasuk AI, digunakan untuk hal-hal yang bisa merugikan diri sendiri,” tegasnya.

Menutup sambutannya, Achmad Saefullah mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini dan berharap diskusi publik ini dapat menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi serta meningkatkan literasi digital di kalangan peserta.

“Saya berterima kasih atas undangan ini. Kegiatan ini sangat bermanfaat dalam memberikan edukasi kepada generasi muda. Semoga diskusi ini menjadi ajang untuk mempererat hubungan kita semua,” pungkasnya.(kmf)

Diberdayakan oleh Blogger.