Gubernur Rahmat Mirzani Prioritaskan Tata Kelola Ekonomi dan Infrastruktur di 100 Hari Kerja Pertama
Bandar Lampung ---- Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal mengungkapkan berbagai permasalahan yang dihadapi Provinsi Lampung saat ini, terutama di sektor ekonomi dan infrastruktur.
"Permasalahan
fundamental lampung ini, PDRB kita besar, tapi pendapatan masyarakat kita
kecil. Itu artinya kekayaan lampung ini tidak mengalir ke masyarakat
lampung," kata Gubernur.
Hal tersebut diungkapkan
Gubernur Mirza saat menghadiri kegiatan bertema "100 Hari Kerja Gubernur
dan Wakil Gubernur Mirza - Jihan Menuju Lampung Maju" yang digelar Pemred
Club Lampung di Akar Hotel, Sabtu (22/3/2025).
Gubernur menjelaskan bahwa
Lampung memiliki PDRB yang besar. Namun hal tersebut tidak dibarengi dengan
meningkatnya pendapatan masyarakat. Gubernur mengungkapkan bahwa hampir 70
persen perputaran uang di Lampung justru mengalir ke luar Lampung.
"Ternyata uang yang
beredar di masyarakat yang hampir 70 persen ke luar lampung karena tidak ditata
dengan baik. Maka tugasnya pemerintah itu, pertama, mengelola anggaran,"
tambahnya lagi.
Oleh karenanya, salah satu
hal utama yang akan dilakukan Gubernur Mirza adalah dengan memperbaiki serta
mengoptimalkan tata kelola anggaran dan tata niaga agar kesejahteraan
masyarakat Lampung dapat segera terwujud.
Selain mengoptimalkan tata
kelola anggaran dan tata niaga, hal lain yang akan dilakukan Gubernur untuk
meningkatkan PAD yaitu dengan mendorong pendapatan dari sektor pajak kendaraan.
Hal ini, kata Gubernur, untuk membantu keterbatasan anggaran dalam melakukan
perbaikan infrastruktur jalan di seluruh Provinsi Lampung.
Gubernur kemudian
menjelaskan, saat ini meski di tengah keterbatasan anggaran, Gubernur tetap
memprioritaskan perbaikan ruas jalan dengan anggaran Rp450 miliar di seluruh
wilayah Lampung di 100 hari kerja pertamanya.
Di akhir kegiatan, Gubernur
meminta dukungan dari seluruh stakeholder dan elemen masyarakat untuk
berkolaborasi mewujudkan Lampung Maju menuju Indonesia Emas.
Sementara itu, koordinator
Pemred Club Herman Batin Mangku menjelaskan bahwa Pemred Club terbentuk secara
alami berdasar semangat kebersamaan dan kedekatan emosional para jurnalis.
Pemred Club juga menjadi
wadah para jurnalis untuk saling mengingatkan di tengah derasnya perkembangan
media online saat ini.
"Mudah-mudahan Pemred Club ini bisa diterima, karena kita tidak melihat latar belakang medianya dan organisasinya. Juga tidak berorientasi kepada kuantitas tapi berorientasi pada kualitas," kata Herman Batin Mangku. (kmf)