Mantan Ketua LMND Terjaring Kampanye Hitam, EW LMND Lampung Klarifikasi

KATALAMPUNG.COM – Pengurus Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW LMND) Lampung memberikan klarifikasi terhadap maraknya pemberitaan yang melibatkan oknum Mantan Ketua Wilayah LMND Lampung Isnan Subkhi. Dimana diketahui, Isnan Subkhi ditangkap Polres Lampung Timur karena diduga melakukan kampanye hitam.(Baca: Tiga Pelaku Tertangkap Tangan Saat Sebar Kampanye Hitam)


Mantan Ketua Terjaring Kampanye Hitam, EW LMND Lampung Klarifikasi
Ketua Wilayah EW LMND Lampung, Reynaldo Sitanggang (berkacamata)


Pengurus EW LMND Lampung sebagaimana dipimpin oleh Ketua Wilayah Reynaldo Sitanggang dan Sekretaris Wilayah Fungki Rulita Sari menilai, maraknya pemberitaan Operasi Tangkap Tangan terhadap Isnan merugikan mereka secara organisasi.

“Menyikapi maraknya pemberitaan Operasi Tangkap Tangan yang dilakukan Polres Lampung Timur terhadap seseorang yang merupakan mantan Ketua Wilayah LMND Lampung yang diduga melakukan kampanye hitam dan bertendensi mendukung salah satu calon di perhelatan Pemilihan Gubernur Lampung 2018. Dan juga adanya anggapan bahwa LMND Lampung merupakan organisasi yang juga turut terlibat menjalankan praktek kampanye hitam tersebut. Atas dasar hal tersebut kami pengurus Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW LMND Lampung) memandang perlu memberikan klarifikasi dan meluruskan anggapan-anggapan yang merugikan kami secara organisasi,” tulis Pengurus EW LMND Lampung sebagaimana yang diterima katalampung.com, Kamis (10/5).

Menurut pesan itu, EW LMND Lampung mematuhi dan menjalankan hasil keputusan Kongres VIII LMND di Banten yang salah satunya ialah mengenai poin larangan LMND berpolitik praktis seperti terlibat bersama partai borjuasi, terlibat di Pilkada dan Pilpres dengan mendukung salah satu calon.

“Kami memiliki pandangan bahwa di tengah demokrasi liberal saat ini yang hanya menguntungkan kelas borjuasi (Kaum modal) yang memunculkan para bakal calon gubernur yang notabene dari kalangan pengusaha atau orang-orang populis yang diperuntukkan memenangkan kepentingan kaum modal. Sehingga dapat dipastikan saat ini tidak ada yang merepresentasikan keberpihakannya terhadap rakyat serta apa yang dikampanyekan hanya sebatas janji manis untuk mendulang suara dan memenangkan kepentingannya.”

“Oleh karena itu siapapun pemimpin yang lahir dalam proses Pemilukada demikian akan terus menghamba kepada kaum modal sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Karena sejatinya alat politik yang digunakan oleh calon-calon tersebut dilahirkan dan dibesarkan oleh tokoh-tokoh yang bertahun-tahun telah melegalkan penghisapan dan menindas rakyat mayoritas. Tetapi bukan berarti kami dan rakyat sudah tidak lagi membutuhkan demokrasi dan pemilu sebagai ajang demokrasi. Justru karena demokrasi yang ada hari ini jauh dari memadai dan membuat rakyat semakin apolitis.”

“Sehingga kami menegaskan ditengah kondisi lemahnya gerakan rakyat saat ini dalam memenangkan tuntutan-tuntutan rakyat dalam agenda-agenda pembebasan bukan berarti kita harus memilih menitipkan apa yang menjadi kepentingan rakyat kepada elit politik borjuasi dengan anggapan mampu menginfiltrasi watak dari elit politik borjuasi tersebut dalam memimpin. Melainkan harus memperkuat persatuan, memperluas dan perbesar perjuangan seluruh sektor rakyat tertindas dengan cara belajar, bersatu dan berjuang Bersama Rakyat.”

Berdasarkan hal tersebut diatas pengurus EW LMND Lampung menyatakan Sikap bahwa mereka tidak mendukung salah satu paslon manapun pada Pilgub Lampung 2018, EW LMND Lampung tidak Berafiliasi dengan Partai Politik manapun termasuk Partai Rakyat Demokratik (PRD) dan EW LMND Lampung menegaskan Tidak terlibat menjalankan praktek kampanye hitam.

Selain itu EW LMND Lampung juga mengecam bagi siapapun pihak yang menggunakan kampanye Hitam, Fitnah atau Hoax dalam berdemokrasi karena merupakan praktek pembodohan secara politik terhadap rakyat.(rls/dde)
Diberdayakan oleh Blogger.