Mantan Ketua LMND Terjaring Kampanye Hitam, EW LMND Lampung Klarifikasi
Ketua Wilayah EW LMND Lampung, Reynaldo Sitanggang (berkacamata) |
Pengurus
EW LMND Lampung sebagaimana dipimpin oleh Ketua Wilayah Reynaldo Sitanggang dan
Sekretaris Wilayah Fungki Rulita Sari menilai, maraknya pemberitaan Operasi
Tangkap Tangan terhadap Isnan merugikan mereka secara organisasi.
“Menyikapi
maraknya pemberitaan Operasi Tangkap Tangan yang dilakukan Polres Lampung Timur
terhadap seseorang yang merupakan mantan Ketua Wilayah LMND Lampung yang diduga
melakukan kampanye hitam dan bertendensi mendukung salah satu calon di
perhelatan Pemilihan Gubernur Lampung 2018. Dan juga adanya anggapan bahwa LMND
Lampung merupakan organisasi yang juga turut terlibat menjalankan praktek
kampanye hitam tersebut. Atas dasar hal tersebut kami pengurus Eksekutif
Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW LMND Lampung) memandang
perlu memberikan klarifikasi dan meluruskan anggapan-anggapan yang merugikan
kami secara organisasi,” tulis Pengurus EW LMND Lampung sebagaimana yang
diterima katalampung.com, Kamis
(10/5).
Menurut
pesan itu, EW LMND Lampung mematuhi dan menjalankan hasil keputusan Kongres
VIII LMND di Banten yang salah satunya ialah mengenai poin larangan LMND
berpolitik praktis seperti terlibat bersama partai borjuasi, terlibat di
Pilkada dan Pilpres dengan mendukung salah satu calon.
“Kami
memiliki pandangan bahwa di tengah demokrasi liberal saat ini yang hanya
menguntungkan kelas borjuasi (Kaum modal) yang memunculkan para bakal calon
gubernur yang notabene dari kalangan pengusaha atau orang-orang populis yang
diperuntukkan memenangkan kepentingan kaum modal. Sehingga dapat dipastikan
saat ini tidak ada yang merepresentasikan keberpihakannya terhadap rakyat serta
apa yang dikampanyekan hanya sebatas janji manis untuk mendulang suara dan
memenangkan kepentingannya.”
“Oleh
karena itu siapapun pemimpin yang lahir dalam proses Pemilukada demikian akan
terus menghamba kepada kaum modal sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Karena
sejatinya alat politik yang digunakan oleh calon-calon tersebut dilahirkan dan
dibesarkan oleh tokoh-tokoh yang bertahun-tahun telah melegalkan penghisapan
dan menindas rakyat mayoritas. Tetapi bukan berarti kami dan rakyat sudah tidak
lagi membutuhkan demokrasi dan pemilu sebagai ajang demokrasi. Justru karena
demokrasi yang ada hari ini jauh dari memadai dan membuat rakyat semakin
apolitis.”
“Sehingga
kami menegaskan ditengah kondisi lemahnya gerakan rakyat saat ini dalam
memenangkan tuntutan-tuntutan rakyat dalam agenda-agenda pembebasan bukan
berarti kita harus memilih menitipkan apa yang menjadi kepentingan rakyat
kepada elit politik borjuasi dengan anggapan mampu menginfiltrasi watak dari
elit politik borjuasi tersebut dalam memimpin. Melainkan harus memperkuat
persatuan, memperluas dan perbesar perjuangan seluruh sektor rakyat tertindas
dengan cara belajar, bersatu dan berjuang Bersama Rakyat.”
Berdasarkan
hal tersebut diatas pengurus EW LMND Lampung menyatakan Sikap bahwa mereka
tidak mendukung salah satu paslon manapun pada Pilgub Lampung 2018, EW LMND
Lampung tidak Berafiliasi dengan Partai Politik manapun termasuk Partai Rakyat
Demokratik (PRD) dan EW LMND Lampung menegaskan Tidak terlibat menjalankan
praktek kampanye hitam.
Selain
itu EW LMND Lampung juga mengecam bagi siapapun pihak yang menggunakan kampanye
Hitam, Fitnah atau Hoax dalam berdemokrasi karena merupakan praktek pembodohan
secara politik terhadap rakyat.(rls/dde)